Image Hosting

CURUP-Kasus dugaan penganiayaan terhadap salah wartawan RPP, Hidayatullah dilakukan Kadispora Rejang Lebong Gunawan Firmansyah, tetap berlanjut. Hal itu ditegaskan Kapolres Rejang Lebong AKBP Umar Said kamis (7/10).
Dikatakan Umar Said, terkait kasus itu Surat Pemberitahuan Dimulainya penyelidikan (SPDP) telah disampaikan ke Kejaksaan Negeri Curup (Kajari). “Kasus pencekikan terhadap wartawan sudah di SPDP dan sudah disampaikan,” kata Umar Said.

Ia juga mengatakan seiring telah disampaikanya kasus penganiayaan terhadap wartawan juga berbarengan disampaikan penemuan ladang ganja ke Mabes polri. “Kita sudah sampaikan ke Mabes berbarengan dengan penemuan ladang ganja,” katanya.

Ia juga menyampaikan bila nanti kedua melakukan perdamaian, dalam SPDP akan kita lampirkan. “Kalau mereka sepakat berdamai, kita tetap lampirkan perdamaian tersebut ke SPDP, sebagai bukti,”tuturnya.

Selain dilampirkanya bukti damai oleh kedua pihak, yang menentukan nanti jaksa dan hakim. “Yang menentukan nanti jaksa dan hakim,”ungkapnya.

Menurutnya dengan tetap dilanjutkanya kasus tersebut, dijadikanya pelajaran bagi masyarakat bahwa setiap kasus yang diajukan dan dilidik oleh aparat, tetap akan berlanjut kasus tersebut hingga sidang ke pengadilan. (09)

F-Sam/Linggau Pos

FOSE : Bupati Rejang Lebong, Suherman saat berfose bersama Anggota Komisi B DPRD Sawah Lunto Sumbar, Kamis (7/10).


CURUP-Enam anggota DPRD Komisi B Kota Sawah Lunto, Sumatera Barat melakukan kunjungan kerja (Kunker) ke Kabupaten Rejang Lebong, Kamis (7/10). Rombongan ini disambut Bupati Rejang Lebong, H Suherman, unsur muspida juga kepala dinas peternakan Rejang Lebong dan SKPD di Kabupaten Rejang Lebong di ruang pola Pemkab Rejang Lebong.

Ketua Komisi B Sawah Lunto Sumbar, Deri Adta mengatakan kunker dilakukan ke Rejang Lebong merupakan kunjungan pertamanya.

“Dari segi kondisi tanah dan area pertanian Rejang Lebong sangat menarik. Saya melihat banyak truk-truk keluar masuk dengan membawa sayur mayur yang sangat segar. Semua itu membuat kami tertarik datang ke Rejang Lebong,” ungkap Deri.

Selain itu adanya areal peternakan sapi yang banyak dan kolam air deras. “Kabarnya banyak ternak sapi dan kolam air deras maka kami akan melihat ke sana agar menjadi contoh di Sawah Lunto,” ungkapnya.

Kunjungan dilaksanakan selama dua hari berturut-turut dan merupakan program permata sidang di sawah lunto. “Kalau lokasi dan daerah Rejang Lebong sepertinya sangat jauh berbeda namun yang akan kami lihat programnya, baik di bidang pertanian, peternakan dan pariwisata. Kalau di Sawah Lunto merupakan lokasi bekas tambang batu bara sejak zaman kolonial Belanda yang berencana akan kita jadikan sentra wisata dan pertanian,” paparnya.

Sementara itu, Bupati Rejang Lebong Suherman menyampaikan potensi unggulan di Kabupaten Rejang Lebong meliputi sektor pertanian, perkebunan, perikanan peternakan, pertambangan dan galian C serta sektor pariwisata.

Selain itu, Rejang Lebong hampir 80 persen merupakan masyarakat dengan berpendapatan petani. “Kita coba dengan terobosan dengan membangun jalan sentra produksi. Agar hasil pertanian dapat dengan mudah dikeluarkan,” katanya.

Dibidang pariwisata, Rejang Lebong memiliki banyak lokasi salah satunya Danau Mas Harum Bastari, Suban Air Panas, Bukit Kaba. “Lokasi wisata kita banyak dan kita akui semua belum terakomodir dengan baik karena keterbatasan dana. Namun akan kita kembangkan dengan memulai penataan dari kota dilanjutkan ke desa-desa dan objek wisata yang ada,” katanya.(09)

F-Istimewah

Pohon Aren : Pohon Aren yang telah dipotong enam tahun silam kembali mengeluarkan buah.


KEPAHIYANG- Jika Allah SWT telah berkenedak tidak ada satupun manusia yang mampu menolak. Seperti halnya kejadian aneh dan unit di Bukit Luang Sitamruang Kabupaten Kepahiyang Provinsi Bengkulu.

Percaya tidak percaya, dilokasi tersebut ditemukan sebatang pohon aren yang telah dipotong enam tahun silam kembali mengeluarkan buah. Orang pertama menemukan batang unik yakni Nanang dan Nanik selaku pemilik kebun warga Dusun Pagar Agung, Muara Langkap Kabupatan Kepahiyang.

Informasi didapat koran ini menceritakan, awalnya batang aren milik Nanang dan Nanik ditebang sekitar tahun 2004 atau enam tahun silam. Kemudian pemilik kebun menyingkirkan pohon aren yang ditebang dari induknya sekitar enem meter lalu membakarknya.

“Kalau secara logika batang yang telah ditebang dan dibakar mana mungkin bisa tumbuh lagi. Tapi inilah kenyataan yang terjadi saya lihat bersama istri saya Rusdiana,” cerita Irmansyah kerabat Nanang dan Nanik warga Kelurahan Eka Marga Kecamatan Lubuklinggau Selatan II saat mendatangi gedung Graha Pena Linggau, Kamis (7/10).

Selain itu dijelaskannya, setelah enem tahun pasca dibakar, pada September-belum diketahui pasti tanggalnya- Naning melihat pohon aren yang ia tebang ditumbuhi jantung. Awalnya ia tidak percaya, namun setelah beberapa hari berjalan ia kembali melihat jantung aren berkembang menjadi buah.

“Padahal ditengah batang aren itu bolong. Begitupun dibawahnya tidak ada akar yang tumbuh. Setahu saya kalau pohon aren yang telah ditebang tidak mungkin akan tumbuh lagi, karena perkembangbiakan aren melalui biji,” papar Irmansyah.

Ditambahkan Irmansyah, lokasi tumbuhnya batang aren sekitar 50 meter di bawah puncak bukit Luang atau bukit belah. Hal ini belum banyak diketahui orang karena untuk sampai kelokasi membutuhkan waktu yang cukup lama dan ekstra hati-hati. “Disekitar pohon aren saat ini ditumbuhi banyak bunga Raflesia. Butuh waktu kalau ingin melihat ke sana,” akunya. (03)

Image and video hosting by TinyPic

    ARSIP BERITA