tag:blogger.com,1999:blog-70810448169887259872024-03-20T00:14:46.165+07:00Radar Curuplinggauposhttp://www.blogger.com/profile/07616334525762662852noreply@blogger.comBlogger682125tag:blogger.com,1999:blog-7081044816988725987.post-55985065138820528932011-06-11T03:42:00.002+07:002011-06-11T03:42:19.806+07:00Warnet Diduga Jadi Tempat Mesum<div dir="ltr" style="text-align: left;" trbidi="on"><b>CURUP-</b>Diduga masih banyak Warung Internet (Warnet) di Kota Curup masih memakai sekat tinggi. Akibatnya warnet ini terindikasi menjadi tempat mesum hingga mendapat perhatian warga.<br />
Sumber koran ini menolak namanya ditulis mengatakan seringkali melihat warnet masih menggunakan sekat tinggi diberi tirai. Agar pengunjung warnet saat berada didalam biling tidak terpantau, bahkan tidak sedikit pengunjung berada didalam satu biling berdua bersama rekannya berlainan jenis.<br />
Sehingga apa yang dilakukan kedua lain jenis tidak terpantau oleh pemilik warnet. “Banyak warnet memakai tirai dengan sekat tinggi, seperti kamar kecil dan hal tersebut sangat rawan terjadi perbuatan mesum apabila pengunjung datang berduaan lain jenis,” ujar sumber tadi. <br />
Ia minta agar pemilik warnet membuat kamar sesuai dengan standar. “Kalau bisa warnet dipasang dengan sekat bisa dipantau dan tidak menggunakan tirai,” harapnya.<br />
Terpisah, Asosiasi Warnet Rejang lebong (AWRL) Endang Ismail melalui Humas, Efri mengakui masih ada warnet bersekat tinggi menggunakan tirai. “Kita sudah sampaikan pada pemilik warnet agar tidak menggunakan skat tinggi dan tirai. Agar para pengunjung warnet bisa dipantau pemilik warnet,” kata Efri, kemarin. <br />
Ia juga mengatakan, jika biling warnet dibuat sedemikian rupa dengan menggunakan sket dan tirai bisa memungkinkan para pengunjung melakukan hal-hal negatif, seperti perbuatan mesum. “Banyak sekarang pelajar bisa membuka warnet. Kalau tidak terpantau bisa saja mereka dengan mudah membuka situs-situs porno,” terangnya.<b>(07)</b></div>linggauposhttp://www.blogger.com/profile/07616334525762662852noreply@blogger.com2tag:blogger.com,1999:blog-7081044816988725987.post-21975074025187109902011-06-10T04:13:00.001+07:002011-06-10T04:13:14.348+07:00Pegawai Lapas Akui Motor Miliknya<div dir="ltr" style="text-align: left;" trbidi="on"><span style="font-size: large;"><b>Dipinjam untuk ke Bank</b></span><br />
<br />
<b>CURUP</b>-Motor jenis Suzuki Tornado dengan Nopol BD 4260 AC digunakan tersangka pengedar dan pemakai ganja, Sr (38) warga Adirejo Curup berhasil diamankan jajaran Satnarkoba Polres Rejang Lebong. Ternyata milik pegawai Lapas Adirejo Curup dan hingga saat ini masih diamanakan di Polres Rejang Lebong.<br />
“Ag salah satu pegawai Lapas mengakui motor yang dipakai untuk transaksi itu memang miliknya setelah AG melihat di ruangan Polres tempat penyimpanan Barang Bukti,” kata Kapolres Rejang Lebong AKBP Umar Said melalui Kasat Narkoba Iptu Darwin Tampubolon Kamis (9/6) di ruang kerjanya.<br />
Dijelaskan Darwin, motor milik salah seorang pegawai Lapas tetap diamankan di Polres. “Orangnya tadi sudah ke sini (Kantor Polres) untuk melihat motornya. Setelah dilihat memang benar motor itu milik AG,” jelas Darwin. <br />
Menurut pengakuan Ag, tersangka SR memang meminjam motor miliknya sore hari sekitar waktu shalat Magrib, dan rencananya motor itu dipakai untuk pergi ke salah satu Bank. <br />
“Tersangka minjam motor mengaku mau pergi ke Bank apa mau mengambil uang dari ATM atau tidak itu belum dijelaskan,” kata Ag. <br />
Ag mengaku meminjamkan motor tersebut lantaran percaya terhadap tersangka juga pernah menjalani pembinaan di Lapas Adirejo dalam kasus yang sama. “SR pernah dibina oleh AG dan selain itu berdekatan rumah dan saling kenal,” terangnya.<br />
Sementara itu, jajaran Sat Narkoba masih terus memburu satu tersangka lain yang kabur saat penggerebekan bersama SR di Cawang Baru Kecamatan Selupu Rejang dengan ditemukan Barang Bukti (BB) 1 Kg Ganja. <br />
“Kita masih melakukan pengejaran terhadap satu tersangka lainya yang kabur ke jurang, namun identitrasnya sudah kita kantongi,” jelasnya.<br />
Untuk diketahui, SR ditangkap lantaran kedapatan membawa 1 Kg ganja kering diambil dari Kota Lubuklinggau diduga akan diedarkan di Kota Curup. SR ditangkap di jalan lintas Curup-Lubuklinggau tepatnya di Desa Cawang Baru Kecamatan Selupu Rejang saat mengendarai sepeda motor bersama rekannya, namun saat akan ditangkap satu temannya berhasil kabur dengan terjun ke jurang. Berdasarkan tes urine SR positif sebagai pemakai, ia juga diduga sekaligus sebagai pengedar. Saat ini Sr diamankan di Polres Rejang Lebong untuk mempertanggungjawabkan perbuatanya dengan ancaman hukuman 20 tahun penjara<b>.(07)</b></div>linggauposhttp://www.blogger.com/profile/07616334525762662852noreply@blogger.com0tag:blogger.com,1999:blog-7081044816988725987.post-4106597537364174442011-06-07T02:31:00.003+07:002011-06-07T02:31:22.206+07:00Tarif Pembuatan KTP Rp 25 Ribu<div dir="ltr" style="text-align: left;" trbidi="on"><b>CURUP-</b>Tarif pembuatan Kartu Tanda Penduduk (KTP) di Kabupaten Rejang Lebong mencapai Rp 25 Ribu. Keputusan ini sesuai dengan Perda baru telah disahkan DPRD Rejang Lebong. <br />
Kepala Kantor Kependudukan dan Catatan Sipil Kabupaten Rejang Lebong, Santoso menjelaskan tarif Perda yang sudah disahkan saat ini masih dalam tahap evaluasi di tingkat provinsi.”Perda baru yang sudah disahkan DPRD masih dievaluasi di provinsi. Setelah evaluasi penerapan Perda baru terlebih dulu disosialisasikan ke masyarakat,” jelas Santoso di ruang kerjanya, Senin (6/6).<br />
Sebelumnya untuk membuat KTP retribusi dikenakan uang Rp 2.500. “Uang itu untuk retribusi,” jelasnya.<br />
Sementara pembuatan akta kelahiran seharusnya dibuat sebelum 60 hari dari masa kelahiran, namun jika lewat dibuat akte setelah 60 hari sehabis masa kelahiran masih bisa dibuat akte dispensisasi. “Namun terhitung tanggal 31 Desember 2011 untuk membuat akte kelahiran sesudah masa kelahiran selama 60 hari harus mendapatkan surat ketetapan dari Pengadilan Negeri untuk mendapatkan akte kelahiran sesuai dengan undang-undang,” papar Santoso.<br />
Untuk membuat KTP diperkirakan bisa selesai dikerjakan oleh petugas paling lama 10 hari. Hal tersebut lantaran banyak masyarakat akan membuat KTP di semua kecamatan dalam wilayah Kabupaten Rejang Lebong. <br />
“Paling lama membuat KTP itu 10 hari karena sekarang banyak masyarakat akan membuat KTP,” terangnya. <b>(07)</b></div>linggauposhttp://www.blogger.com/profile/07616334525762662852noreply@blogger.com0tag:blogger.com,1999:blog-7081044816988725987.post-28928471900309914362011-06-07T02:31:00.001+07:002011-06-07T02:31:04.049+07:00Pemkab Sumbang Fasilitas Kantor Polsek<div dir="ltr" style="text-align: left;" trbidi="on"><b>CURUP- </b>Pemkab Rejang lebong memberikan sumbangan bantuan berupa fasilitas perkantoran Polsek Kota Padang (KP) baru-baru ini ludes dilalap api diduga konsleting listrik. Pemberian bantuan diserahkan langsung oleh Sekkab Rejang Lebong, Sudirman dan diterima Kapolres Rejang Lebong AKBP Umar Said melalui Kasi Sumba Bani Rasid dan Kasi Binmas Ahmad di depan gedung Pemkab Rejang Lebong, Senin (6/6) sekitar pukul 12.00 WIB.<br />
Sekkab berharap dengan bantuan diberikan untuk fasilitas kantor bisa digunakan untuk melayani masyarakat terhadap hal-hal berkaitan dengan pelayanan ke masyarakat. <br />
“Bantuan ini mudah-mudahan bisa berguna untuk pelayanan masyarakat dan kebakaran tersebut merupakan musibah tidak bisa dihindarkan,” katanya.<br />
Bantuan yang diberikan Pemkab yakni komputer dua unit, meja kerja, kursi, televisi, dispenser, kertas folio, tinta printer dan beberapa fasilitas kantor lain diperlukan Polsek Kota Padang yang hampir semua barang didalamnya ludes terbakar.<br />
Terpisah, Kapolres Rejang Lebong AKBP Umar Said menegaskan peristiwa kebakaran memang musibah, meski demikian ia menegaskan tetap memberikan pelayanan terhadap masyarakat yang membutuhkan. “Kami sudah laporkan ke Pemkab dan kami laporkan ke Polda. Untuk pembangunan itu sifatnya urgensi dan kami pastikan pelayanan tetap berjalan seperti biasa,” tegasnya.<b>(07)</b></div>linggauposhttp://www.blogger.com/profile/07616334525762662852noreply@blogger.com0tag:blogger.com,1999:blog-7081044816988725987.post-31555470256007856362011-06-07T02:30:00.002+07:002011-06-07T02:30:44.042+07:00Wartawan Dilarang Liput Diskusi<div dir="ltr" style="text-align: left;" trbidi="on"><b></b><br />
<b></b><br />
<div class="separator" style="clear: both; text-align: center;"><a href="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEgT1iwPeW6ge2_ZIKg3oVJkmvbyK8ESOVtDDKnnqo5sEPEOeXE3bNkgALNnUq5bd0h6O0R4yPdKVPC9sBdytouIVdERmL0GkgSqhZwPvSieSIWNpzuDMLEC5g6LJs0nD54dbvcqJAY2h2bH/s1600/4.jpg" imageanchor="1" style="margin-left: 1em; margin-right: 1em;"><img border="0" height="213" src="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEgT1iwPeW6ge2_ZIKg3oVJkmvbyK8ESOVtDDKnnqo5sEPEOeXE3bNkgALNnUq5bd0h6O0R4yPdKVPC9sBdytouIVdERmL0GkgSqhZwPvSieSIWNpzuDMLEC5g6LJs0nD54dbvcqJAY2h2bH/s320/4.jpg" width="320" /></a></div><br />
<br />
<span style="font-size: xx-small;">F- Samsul Ma’aif/Linggau Pos</span><b><br />
AKSI : </b>Aksi sejumlah wartawan menggantungkan tanda pengenal di pagar Kejaksaan Negeri Curup, Senin (6/6).<br />
<b><br />
CURUP-</b>Dalam diskusi antara lima perwakilan Lembaga Swadaya masyarakat (LSM) saat mengantarkan koin ke Kejaksanaan Negeri Curup untuk penjemputan saksi pakaian dinas tahun 2007 dengan terdakwa mantan Sekkab Rejang Lebong, Tarmizi Ussuludin dan Sekretaris PPTK, Ramlan, sejumlah wartawan dilarang meliput diskusi akan dilaksanakan di ruang rapat Kajari Curup Senin (6/6).<br />
Karena dilarang membuat sejumlah wartawan terpaksa hanya bisa menunggu di depan pagar yang terkunci gembok. Lantaran kesal sejumlah wartawan akhirnya melakukan aksi gantung kartu pengenal dan peralatan jurnalis seperti kamera dan handy camp di atas pagar. Aksi ini sebagai rasa ketidak terbukaan pihak kejaksaan.<br />
Ketua PWI Rejang Lebong, Hasan Basri sangat menyayangkan tindakan kejaksaan negeri yang melarang sejumlah wartawan masuk dan meliput diskusi antara lima LSM dan pihak Kejari Curup. <br />
“Kenapa wartawan tidak boleh meliput dan seharusnya pihak kejaksaan terbuka terhadap media,” ungkap Hasan Basri. <br />
Setelah dilakukan koordinasi antara pihak kejaksaan, sejumah wartawan akhirnya diperbolehkan masuk untuk meliput diskusi antara lima LSM dan pihak Kejari Curup. <br />
Saat dikonfirmasi, Kajari Curup Sri Susilawati melalui Kasi Intel, Oktalian mengaku terjdi misscomunication . “Ini hanya salah komunikasi saja. Percayalah kami tidak tertutup dengan wartawan, dan kami terbuka pada wartawan yang menjalankan tugas meliput berita-berita itu,” imbuhnya.<b>(07)</b></div>linggauposhttp://www.blogger.com/profile/07616334525762662852noreply@blogger.com0tag:blogger.com,1999:blog-7081044816988725987.post-54495739466846885452011-06-07T02:29:00.002+07:002011-06-07T02:29:52.744+07:00LSM Serahkan Koin ke Kajari<div dir="ltr" style="text-align: left;" trbidi="on"><div class="separator" style="clear: both; text-align: center;"><a href="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEhqfj3uFbSfavFHnL1QnQJ2U73J-DOzsIexzvnavY0joxqoWmyGpUEU92932GrxoczaUZrcDqjt_QihaLlsvnFUp5UXF-3PsR5yY_u-9iTgGDLzK-y-RsWMjZqQAbrlsXszyz7nBDYtufRb/s1600/3.jpg" imageanchor="1" style="margin-left: 1em; margin-right: 1em;"><img border="0" height="213" src="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEhqfj3uFbSfavFHnL1QnQJ2U73J-DOzsIexzvnavY0joxqoWmyGpUEU92932GrxoczaUZrcDqjt_QihaLlsvnFUp5UXF-3PsR5yY_u-9iTgGDLzK-y-RsWMjZqQAbrlsXszyz7nBDYtufRb/s320/3.jpg" width="320" /></a></div><br />
<br />
<span style="font-size: xx-small;">F- Samsul Ma’arif/Linggau Pos</span><b><br />
KOIN : </b>Perwakilan LSM saat meletakan koin di depan pintu kejaksaan negeri Curup, Senin (6/6). <br />
<br />
<b>Bawa Orang Buta dan Seekor Sapi</b><br />
<br />
<b>CURUP-</b>Massa tergabung dalam lima Lembaga Swadaya Masyarakat (LSM) diantaranya LSM Pekat, LSM Mata Hati, LSM DPK RI, LSM LPPP dan LSM Yasrindo mengantarkan koin ke Kejaksaan Negeri Curup Senin (6/6) sekitar pukul 10.00 WIB.<br />
Massa tersebut sebelumnya melakukan long march dari Lapangan Setia Negara Curup menuju kantor Kajari Curup di Jalan Dwi Tunggal Curup sembari orasi ditujukan pada Kajari dinilai tebang pilih melaksanakan kasus pakaian dinas tahun 2007 dengan terdakwa mantan Sekkab Rejang Lebong, Tarmizi Ussuludin dan Sekretaris PPTK, Ramlan.<br />
Uang koin berjumlah Rp.6.023.400 diberikan pada kejaksaan untuk melakukan penjemputran terhadap Hadi Wasis yang ditahan di Sragen dinilai sebagai saksi kunci utama dalam kasus tersebut.<br />
Sebelumnya, Kajaksaan Negeri Curup tak bisa memanggil saksi lantaran keterbatasan dana untuk melakukan penjemputan. Uang koin itu sendiri didapat dari lima LSM melalui penggalangan dana diambil dari masyarakat dan pengendara di simpang Lebong Curup kurang lebih 8 hari. Uniknya, alat transportasi digunakan massa dengan naik sapi yang diberi gerobak sebagai alat untuk mengangkut koin menuju kantor kejaksaan. <br />
Sesampai di depan kantor Kejaksaan Negeri Curup, massa mendapat pengawalan ketat dari ratusan aparat kepolisian.<br />
Bukan hanya itu, massa pun mengajak orang buta menyerahkan koin sebagai tanda bahwa mata tidak bisa melihat tetapi mereka juga meminta keadilan hukum atas semuanya. <br />
Setelah melakukan orasi di depan pagar hampir setengah jam lebih, akhirnya lima perwakilan LSM melakukan diskusi di ruang rapat Kajari membahas masalah penyerahan koin dan kasus korupsi pakaian dinas tahun 2007.<br />
Namun sayangnya, Kajari tidak bisa langsung menemui mereka dengan alasan berada di Bengkulu hanya diwakilkan Kasi Intel, Oktalian, Kasi Datun Hasna, Jaksa Yusi dan Jaksa Ajang. Setelah melakukan perdebatan cukup alot, wakil dari kejaksaan tidak bisa menerima koin disumbangkan dari hasil penggalangan LSM kepadanya. Hingga akhirnya rapat dihentikan dan massa kembali berada diluar pagar dengan pengamanan dari pihak kepolisian.<br />
Perwakilan LSM Pekat Ishak Burmansah menjelaskan aksi damai pengumpulan dan penyerahan koin dilaksanakan gabungan lima LSM dengan meminta sumbangan sukarela selama 8 hari sejak 26 Mei hingga 3 Juni 2011 dan berhasil mengumpulkan dana Rp 6.023.400. Di mana koin tersebut untuk membantu pihak Kejaksaan Curup menghadirkan tersangka Hadi Wasis sebagai saksi dalam persidangan.<br />
Selain itu, kegiatan tersebut dilakukan lantaran dinilai Tim Jaksa Penuntut Umum, terdakwa Mantan Sekkab Tarmizi Ussuludin, dan Sekretaris PPTK Ramlan, tidak mampu menghadirkan Hadi Wasis sebagai saksi didengar keterangan dihadapan majelis hakim sebagai sidang Pengadilan Negeri Curup tanggal 24 Mei 2010 dengan alasan tidak memiliki dana untuk memindahkan Hadi Wasis dari LP Seragen ke Rejang Lebong. <br />
Bahkan mereka juga menilai JPU terkesan cenderung melindungi pihak tertentu sehingga patut diduga Tim JPU sengaja tidak menghadirkan saksi Hadi Wasis. “Demi kepentingan kepastian hukum terhadap perkara tersebut kami masyarakat peduli keadilan minta jaksa penuntut umum Kejaksaan Negeri Curup segera mungkin menghadirkan tersangka Hadi Wasis yang saat ini di LP Sragen Jawa tengah pada sidang PN Curup sebelum dilakukan pembacaan tuntutan,” jelasnya.<br />
“Kami juga mengancam bila JPU tidak segera menindaklanjuti maksud dan tujuan kami akan kembali mengerahkan massa dengan jumlah cukup besar,” terang Ishak. <br />
Selain itu, sambung Ishak, ada beberapa kejanggalan diantaranya pada Rabu 25 Mei 2011 sekitar pukul 13.55 WIB, Tumpal Napitulu selaku hakim ketua dalam kasus dugaan korupsi pakaian dinas tahun 2007 menghadap Kepala Kejaksaan Negeri Curup, Sri Susilawati di kantor Kejaksaan Negeri Curup, akan tetapi menurut Tumpal ketika memberikan keterangan kepada kami, bahwa kedatangannya ke kejaksaan untuk kepentingan kasus hukum lakalantas.<br />
“Pada Kamis tanggal 3 Juni 2011, terdakwa Tarmizi mendapat izin berkunjung melihat anaknya yang dirawat di klinik Dwi Sri Lubuklinggau dan selama berada diluar rumah tahanan terdakwa Tarmizi dikawal oleh dua orang petugas kepolisian, namun pengawalan tersebut petugas kepolisian selama dalam perjalanan Lubuklinggau-Curup tidak berada dalam satu kendaraan, melainkan justru dua orang jaksa penuntut umum yang menjadi supir dan pendamping selama perjalanan,” terang Ishak. <br />
Menurut Ishak, pengawalan JPU terhadap terdakwa tersebut tidak sesuai dengan ketentuan pasal 19 ayat 10 peraturan pemerintah nomor 2 tahun 1983 tentang pelaksanaan Kitab Undang-undang hukum acara pidana. Kembali dijelaskan Ishak, dengan aksi puluhan massa yang tergabung dalam lima LSM dengan niat tulus menyerahkan koin ke jaksa tetapi tidak diterima. Menurutnya, Kajari Curup Sri Susilawati dinilai pengecut.<br />
“Jelas pengecut karena Kajari Curup tidak berani keluar, sementara kami yakin Kajari ada didalam gedung Kejaksaan Negeri. Kami akan pantau terus kondisi uang koin yang diletakan di depan pintu masuk ruang kejaksaan, jika perlu kami akan bertahan dengan menginap,” tegasnya.<br />
Sementara itu Kajari Curup, Sri Susilawati melalui Kasi Intel, Oktalian menerangkan tidak diterimanya koin yang sudah dikumpulkan LSM lantaran dirinya belum melakukan koordinasi dengan pimpinan. “Kami belum bisa melakukan dan menerima koin, dan itu akan saya koordinasikan dengan atasan kami saat ini ada di Bengkulu dan kami hubungi via Hand Phone tetapi tidak aktif,” katanya.<b>(07)</b></div>linggauposhttp://www.blogger.com/profile/07616334525762662852noreply@blogger.com0tag:blogger.com,1999:blog-7081044816988725987.post-26985363565613652792011-02-21T02:03:00.001+07:002011-02-21T02:03:39.094+07:00Tender Proyek Dimulai Maret<div dir="ltr" style="text-align: left;" trbidi="on"><b>CURUP-</b>Bupati Rejang Lebong, H Suherman meminta agar SKPD memiliki proyek tahun 2011 segera mempersiapkan proses lelang. Alasannya APBD tahun 2011 telah selesai disahkan legislatif dan eksekutif. “Ketok palu tinggal menunggu verifikasi Gubernur Bengkulu. Saya minta SKPD yang punya proyek segera persiapkan lelang setidaknya Maret 2011 siap dan segera dilaksanakan. Jangan sampai banyak alasan proyek 2011 tidak selesai dikerjakan dngan berbagai alasan,” tegas Suherman, Sabtu (19/2). <br />
Selain itu, Suherman minta masyarakat di lokasi proyek memantau dan mengawasi jalannya proyek dilakukan pemborong. “Saya minta masyarakat memantau proyek yang dilaksanakan di daerahnya. Jangan sampai ada ketidakpuasan masyarakat terhadap proyek itu,” jelas Suherman. <br />
Ia menduga jika memang ada kejangggalan proyek maka silahkan masyarakat melaporkan kepada pihaknya. “Jangan sampai proyek menjadi mubazir karena untuk melaksanakannya dibutuhkan dana tidak sedikit,” jelas Suherman. Disisi lain, Kepala Dinas Pekerjaan Umum (PU) Kabupaten Rejang Lebong, Afnisardi mengaku dalam waktu dekat sejumlah proyek di dinasnya segera dipersiapkan sesuai perintah Bupati. “Kita akan laksanakan proses proyek sesuai pekerjaan proyek dimiliki dinas PU. Kita akan terus pantau perkembangan proyek yang akan berjalan,” kata Afnisardi<b>. (07)</b></div>linggauposhttp://www.blogger.com/profile/07616334525762662852noreply@blogger.com0tag:blogger.com,1999:blog-7081044816988725987.post-81803713639547481262011-02-19T03:20:00.001+07:002011-02-19T03:20:29.042+07:0040 Tahun SMK-S1 Tidak Dibantu Pemerintah<div dir="ltr" style="text-align: left;" trbidi="on"><b>CURUP-</b>Lebih kurang 40 tahun SMK-S1 FKIP berada di Jalan Dwi Tunggal Curup tidak mendapatkan dana bantuan dari Pemkab Rejang Lebong khususnya dari dana APBD. Padahal sekolah tersebut merupakan sekolah pertama swasta yang berdiri di Kabupaten Rejang Lebong pada 1972 silam. <br />
Hal tersebut dibenarkan kepala guru honor tingkat TK,SMP,SMA se-Kabupaten Rejang Lebong, Yedi Intan juga wakil kepala SMK-S1 FKIP pada koran ini di ruang kerjanya, Jumat (18/2).<br />
“Setahu saya sejak berdiri hingga sekarang sekolah swasta ini belum mendapatkan bantuan dana APBD, termasuk dana DAK katanya untuk kepentingan anak didik dan sekolah,” jelas Yedi. <br />
Padahal, lanjut Yedi, kondisi sekolah sekarang sudah sangat memprihatinkan. “Namun tetap bertahan hingga sekarang memiliki siswa ada 110 orang guru honor dan 3 PNS diperbantuan yakni satu PNS dari Depag dan satu PNS dari Diknas memiliki penghasilan tambahan dengan usaha lain seusai mengajar,” ungkap Yedi. <br />
Jika mengandalkan SPP siswa sangat tidak menjanjikan karena kadang-kadang siswa banyak yang menunggak bayar SPP. “Namun kita beri toleransi lantaran penghasilan orang tua siswa mengandalkan hasil panen. Ya kadang-kadang bayar SPP sesudah penen,” katanya.<br />
Ia mengaku dari SPP yang diberikan siswa Rp 70.000 digunakan untuk membayar honorer yang tidak seberapa dan itu belum untuk ATK dan lain-lain. <br />
Padahal, sekolah ini sudah banyak mengeluarkan alumni-alumni sekarang banyak mempunyai jabatan baik di Pemkab Rejang Lebong maupun DPRD. “Harapan kita meski swasta diperhatikan karena sekolah ini sangat membantu pemerintah untuk menampung siswa-siswa tidak masuk di sekolah negeri,” katanya.<br />
Namun, ada hal sangat meringankan yakni hampir seluruh tenaga yang ada untuk tahun ini mendapatkan tunjangan sertifikasi dengan jumlah disamaratakan. “Untungnya hampir setengah guru di sekolah mendapatkan tunjangan sertifikasi guru non PNS dengan besaran Rp 1,5 juta per bulan. Ini membantu para guru swasta di sekolah tetap bertahan mengabdi sebagai pahlawan tanpa tanda jasa,” ungkapnya.<b>(07)</b></div>linggauposhttp://www.blogger.com/profile/07616334525762662852noreply@blogger.com0tag:blogger.com,1999:blog-7081044816988725987.post-2634874315132974812011-02-18T03:26:00.001+07:002011-02-18T03:26:22.642+07:00Juni, Tunjangan Guru Sertifikasi Dibayar<div dir="ltr" style="text-align: left;" trbidi="on"><b>CURUP-</b>Per-Juni 2011 mendatang, tunjangan guru terdaftar dalam sertifikasi akan dibayarkan. Hal itu dibenarkan Kepala Dinas Pendidikan Kabupaten Rejang Lebong, Sudirman melalui Kabid Dikmen, Ahmad Donal, Kamis (17/2).<br />
Dijelakan, seluruh guru yang telah bersertifikasi dan telah mendapatkan SK Badan Pengembangan Sumber Daya Manusia Pendidikan dan Penjamin Mutu Pendidikan (Badan Pengembangan SDMP dan PMP) berjumlah 170 guru untuk Kabupaten Rejang Lebong tahun 2010 dinyatakan telah lulus.<br />
“Tunjangan 170 guru sertifikasi telah mendapat SK Badan Pengembangan Sumber Daya Manusia Pendidikan dan Penjamin Mutu Pendidikan (Badan Pengembangan SDMP dan PMP), rencananya akan dibayarkan per Juni 2011,” jelasnya. Dikatakannya, pembayaran untuk guru sertifikasi Kabupaten Rejang lebong dibayarkan tidak merata jumlahnya tetapi sesuai dengan gaji pokok masing-masing guru. Sehingga, lanjut Donal, tunjangan sertifikasi guru itu tergantung gaji pokoknya. “Walaupun golongannya sama tetapi tunjangannya belum tentu sama,” jelasnya. <br />
Ia juga mengatakan sejumlah guru telah terdaftar ada nama-nama guru itu masuk dalam kuota sertifikasi sebelumnya dikirimkan terlebih dahulu ke Badan Pengembangan SDMP dan PMP. Selanjutnya Badan Pengembangan SDMP dan PMP yang mengeluarkan SK<b>.(07)</b></div>linggauposhttp://www.blogger.com/profile/07616334525762662852noreply@blogger.com0tag:blogger.com,1999:blog-7081044816988725987.post-92086329371892807402011-02-17T01:51:00.000+07:002011-02-17T01:51:17.802+07:00Lima Titik Longsor Belum Diperbaiki<div dir="ltr" style="text-align: left;" trbidi="on"><b>CURUP-</b>Sedikitnya lima tiik longsor di Kabupaten Rejang Lebong belum diperbaiki. Diantaranya jalan lintas Curup-Lebong di Desa Pal VIII Kecamatan Bermani Ulu, satu titik di jalan lintas Talang Benih-Batu Panco, lalu satu titik di jalan Ahmad Marziki Kelurahan Air Rambai. Serta dua titik di jalan Lintas Curup-Lubukkinggau di Desa Simpang Beliti, Kecamatan Binduriang.<br />
Menanggapi hal tersebut, Kepala Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Kabupaten Rejang Lebong, Masdar Helmi mengatakan tahun 2011 ada Rp 10,5 miliar anggaran dari pemerintah pusat yang salah satunya diplotkan untuk perbaikan 5 titik longsor di Rejang Lebong.<br />
Adanya anggaran itu, lanjut Masdar, titik longsor segera diperbaiki. “Rencananya tahun 2011 longsor di Kabupaten Rejang Lebong akan kita perbaiki,” jelasnya. <br />
Selanjutnya, dana itu akan dipakai untuk perbaikan beberapa jalan longsor, pembuatan jalan evakuasi Sumber Urib, Matang Gelang, dan Talang Lahat juga akan dilakukan. Serta beberapa kegiatan simulasi siaga bencana gempa, longsor, gunung meletus dan kebakaran.<b>(07)</b></div>linggauposhttp://www.blogger.com/profile/07616334525762662852noreply@blogger.com0tag:blogger.com,1999:blog-7081044816988725987.post-77152978110910002412011-02-16T00:51:00.001+07:002011-02-16T00:51:27.533+07:00Rumah Warga Tanjung Sanai I Ludes Terbakar<div dir="ltr" style="text-align: left;" trbidi="on"><b>CURUP-</b>Naas dialami Paima (75), seorang janda tinggal di Desa Tanjung Sanai 1, Kecamatan Padang Ulak Tanding, Kabupaten Rejang Lebong. Pasalnya saat ditinggal ngobrol dengan tetangganya, rumah papan miliknya ludes terbakar. Peristiwa itu terjadi Senin (14/2) sekitar pukul 14.00 WIB.<br />
Informasi berhasil dihimpun koran ini menceritakan kejadian bermula saat korban, yang tinggal seorang diri, berprofesi sebagai pedagang peyek kacang sedang menggoreng bahan baku di dapurnya menggunakan kayu bakar.<br />
Sambil menunggu peyek masak dari penggorenganya, korban meninggalkan dapur seraya mengobrol dengan tetangganya diluar rumah. Setelah beberapa menit, tiba-tiba korban bersama keluarganya melihat kepulan asap disertai api membakar dapur terbuat dari kayu kering.<br />
Spontan korban bersama warga lain melihat peristiwa tersebut dari dekat, namun karena kondisi pada waktu itu sangat panas sehingga api meludeskan rumah papan hanya dengan setengah jam kemudian.<br />
Meski mobil pemadam kebakaran satu unit dari Kecamatan PUT datang tetapi api sudah melalap seluruh bagian rumah janda itu. Camat Padang Ulak Tanding, Dharmansyah membenarkan peristiwa tersebut.<br />
Dijelaskan, saat kejadian berlangsung ia bersama pegawai yang lain masih berada didalam kantor. Mendengar informasi itu pihaknya langsung mengirimkan mobil PBK ke lokasi. Namun karena kayu milik korban sangat kering jadi cepat terbakar. “Diduga korban meninggalkan dapur saat memasak peyek kacang bersama tetangganya. Diperkirakan api hanya membutuhkan waktu 30 menit saja meludeskan rumah korban,” katanya.<br />
Diperkirakan, lanjut Dharmansyah, kerugian atas peristiwa tersebut mencapai jutaan rupiah. Ia juga menceritakan korban memang tinggal seorang diri dan berprofesi sebagai penjual peyek kacang dititipkan ke warung-warung.<br />
“Sebenarnya anaknya ada tetapi korban tidak tinggal bersama anaknya dan hanya tinggal seorng diri,” jelas Dharmansyah. <br />
Karena rumahnya ludes terbakar sekarang korban tinggal bersama anaknya tinggal tidak jauh lokasi dari Tempat kejadian Perkara (TKP). Korban berharap bisa mendapat bantuan daripemerintah daerah untuk sedikit meringankan beban penderitaan atas kerugian material dialaminya.<b>(07)</b></div>linggauposhttp://www.blogger.com/profile/07616334525762662852noreply@blogger.com0tag:blogger.com,1999:blog-7081044816988725987.post-42353954579678745052011-02-12T02:43:00.001+07:002011-02-12T02:43:08.607+07:00Simpan Ganja, PSK Diamankan<div dir="ltr" style="text-align: left;" trbidi="on"><b>CURUP-</b>Karena menyimpan ganja diperkirakan seberat 1/4 Kg dibungkus dalam plastik dari tangan pelaku, wanita yang diduga Pekerja Seks Komersial (PSK) bersama tiga rekannya diamanakan jajaran Polres Rejang Lebong, Kamis (10/2) sekitar pukul 22.00 WIB. Peristiwa penangkapan itu terjadi di rumah kontrakan pelaku di Kelurahan Sukaraja, Curup Timur dalam operasi Penyakit Masyarakat (Pekat).<br />
Selain ganja yang dibungkus dalam plastik, polisi juga mengamankan tiga buah Handphone (Hp) diduga untuk melakukan transaksi barang haram tersebut.<br />
Kapolres Rejang Lebong AKBP Umar Said melalui Kabag Ops Reza Pahlevi didampingi Kasat Reskrim Resza dan Kasat narkoba Darwin, membenarkan penangkapan penjual ganja dan empat warga diduga PSK. “Saat ini barang bukti dan tersangka sudah kita amankan untuk penyelidikan lebih lanjut,” kata Darwin.<br />
Dikatakannya, ganja yang berhasil diamankan Polres Rejang Lebong merupakan paket hemat seharga Rp 50 ribu diduga tersangka merupakan pengedar bukan pemakai. <br />
“Penangkapan ini merupakan hasil informasi dari warga yang resah dan melihat gerak gerik tersangka,” imbuhnya. <br />
Empat tersangka berhasil diamankan diantaranya Hr (38) pemilik ganja dan Yl (18), Rf (17) serta Rk (18) yang diduga sebagai PSK. Saat penangkapan Hr sedang berada di depan rumah sedang Yl berada di ruang tamu. Sementara Rf dan Rk yang baru tiba dari pasar juga ikut diamankan terkait temuan ganja serta tempat yang diduga lokasi prostitusi. <br />
Hanya saja hasil pemeriksaan urine, para pelaku yang diamankan tersebut negatif.<b> (07)</b></div>linggauposhttp://www.blogger.com/profile/07616334525762662852noreply@blogger.com0tag:blogger.com,1999:blog-7081044816988725987.post-56310478218031160552011-02-11T02:08:00.001+07:002011-02-11T02:08:09.708+07:00Dana APBD Bergulir ke Masyarakat 20 Persen<div dir="ltr" style="text-align: left;" trbidi="on"><b>CURUP-</b>Total dana APBD Kabupaten Rejang Lebong tahun anggaran 2011 bergulir ke masyarakat setidaknya hanya 20 persen saja dari total dana APBD yang ada.<br />
“Dari Rp 563.127.181.582,51 total pendapatan daerah yang tertuang dalam APBD 2011 jika ditotalkan hanya 20 persen dari total dana tersebut mengalir untuk kepentingan masyarakat,” kata Ketua Kadin Rejang Lebong, M Redo pada koran ini, Kamis (10/2).<br />
Dijelaskannya dari jumlah total APBD 2011 Rejang Lebong ada 50,34 persen total pendapatan daerah atau sekitar Rp 294.272.287.381,20 digunakan untuk kebutuhan belanja pegawai. <br />
Sekitar 30 persen lain jika dihitung-hitung habis untuk kebutuhan belanja hibah, belanja program SKPD, ATK hingga berbagai kebutuhan birokrasi. “Jika kita hitung kembali buku APBD 2011 kurang 20 persen yang bergulir untuk kepentingan masyarakat banyak di Kabupaten Rejang Lebong,” katanya.<br />
Dengan kondisi tersebut, lanjut Redo, jika itu ada aturan pembagian dan penganggaran tetapi jika aturan tersebut tetap dipertahankan sementara pendapatan daerah tidak juga bertambah maka akan butuh waktu lama untuk mensejahterakan masyarakat Rejang Lebong.<br />
“Total 20 persen sisa APBD bergulir ke masyarakat itu belum akan cukup memenuhi tuntutan masyarakat Rejang Lebong. Apalagi jika terjadi kebocoran sebenarnya tidak layak terjadi,” katanya. <br />
Dengan demikian, DPRD Rejang Lebong bertanggungjawab bersama masyarakat mengawasi penggunaan sisa anggaran 20 persen untuk masyarakat itu sendiri, terutama dalam penggunaanya.<br />
Sebelumnya beberapa waktu lalu, Bupati Rejang Lebong, Suherman meminta kepada semua kepala SKPD tidak hanya duduk di belakang meja, dan melakukan upaya pencarian dana dari pusat bagi percepatan pembangunan daerah. “Kepala SKPD diharapkan mencari dana tambahan ke pusat, jangan hanya mengandalkan dana APBD,” harap Suherman.<b>(07)</b></div>linggauposhttp://www.blogger.com/profile/07616334525762662852noreply@blogger.com0tag:blogger.com,1999:blog-7081044816988725987.post-56798567694723165602011-02-10T02:00:00.001+07:002011-02-10T02:00:15.235+07:00Video Porno PNS Menyebar ke Rejang Lebong<div dir="ltr" style="text-align: left;" trbidi="on"><b>CURUP-</b>Adegan video mesum diduga diperankan oknum Pegawai Negeri Sipil (PNS) Kabupaten Kepahiang telah beredar di Kabupaten Rejang Lebong. Hal tersebut terlihat banyaknya warga yang meminta video mesum pada sejumlah rekan-rekanya melalui Handphone via Bluetooth.<br />
Menanggapi hal itu, Wakil Bupati Rejang Lebong, Slamet Diono sangat menyayangkan. “Saya malah baru tahu ada video mesum PNS Kepahiang dan kalau sampai menyebar di Kabupaten Rejang lebong saya sangat menyayangkan,” katanya <br />
Untuk menangulangi hal itu terutama pada pelajar di Kabupaten Rejang Lebong, lanjut Wabup, pihaknya meminta agar sekolah melakukan sidak atau razia Hp milik pelajar. “Saya minta pada sejumlah guru untuk melakukan razia Hp milik siswa, karena saya khawatir bisa membahayakan mental dan perilaku pelajar itu sendiri,” jelasnya.<br />
Menurutnya, video-video porno sekarang mudah didapat terlebih dengan teknologi serba cangih. “Sekarang ada Hp keluar video hari ini dalam sehari bisa menyebar ke ratusan HP bahkan ribuan. Saya minta untuk mengantisipasi guru segera tanggap,” harapnya.<br />
Selain itu, peran orang tua harus ekstra untuk mengawasi gerak-gerik anak didiknya. “Saya minta orang tua hasru mengawsi dengan cara memeriksa Hp yang dimikili anaknya secara rutin,” harapnya.<b>(07)</b></div>linggauposhttp://www.blogger.com/profile/07616334525762662852noreply@blogger.com0tag:blogger.com,1999:blog-7081044816988725987.post-70123975960686436232011-02-09T02:28:00.001+07:002011-02-09T02:28:05.431+07:00Kadispora Divonis 3 Bulan<div dir="ltr" style="text-align: left;" trbidi="on"><b>Mantan Kadisbudpar Dapat 1 Tahun</b><br />
<br />
<b>CURUP-</b>Terdakwa kasus pencekikan terhadap wartawan Radar Pat Petulai, Gunawan Firmansyah divonis 3 bulan penjara dan 6 bulan masa percobaan.<br />
Sidang tersebut diketuai Tumpal Napitupulu dengan Jaksa Penuntut Umum (JPU), Eliarmi berjalan aman. Dalam tuntutanya, JPU meminta manjelis hakim menjatuhkan hukuman 3 bulan penjara terhadap Gunawan Firmansyah atas perbuatan yang dilakukannya.<br />
Sementara hal-hal yang dapat meringangkan terdakwa yakni terdakwa memiliki tanggungan keluarga, sudah berdamai dengan wartawan korban kekerasan Hidayatullah, belum pernah dipenjara. Terdakwa juga menyesali perbuatan yang sudah dilakukannya. <br />
Sementara dalam sidang lainya, mantan Kepala Dinas Pariwisata dan Kebudayaan (Disbudpar) Kabupaten Rejang Lebong, Suardi Rusin terkait kasus korupsi retribusi Danau Mas Harum Bastari (DMHB) tahun 2009 divonis 1 tahun penjara dan diwajibkan membayar denda Rp 50 juta subsider 2 bulan pejara.<br />
Vonis yang dijatuhkan majelis hakim tersebut lebih rendah dari tuntutan Jaksa Penuntut Umum (JPU) Eliarmi, SH dengan hukuman 1 tahun 6 bulan, serta denda Rp 50 juta subsider 4 bulan penjara.<br />
Atas vonis yang dibacakan majelis hakim, Suardi mengaku pikir- piker dan berencana melakukan banding atas putusan yang dinilainya tidak layak. Begitupun JPU mengaku pikir-pikir selama satu minggu sebelum keputusan tersebut memiliki kekuatan hukum tetap. “Saya akan banding pak hakim,” kata Suardi Rusin.<br />
Majelis hakim menilai terdakwa terbukti telah melakukan tindak pidana korupsi. Di mana dalam Perda nomor 16 tahun 2006 retribusi seperti itu 1 kali 24 jam harus disetorkan ke kas negara. Sedangkan hasil retribusi tersebut digunakan terdakwa tanpa bisa dipertanggungjawabkan<b>.(07)</b></div>linggauposhttp://www.blogger.com/profile/07616334525762662852noreply@blogger.com0tag:blogger.com,1999:blog-7081044816988725987.post-46332271651137612172011-02-08T02:30:00.002+07:002011-02-08T02:30:44.810+07:00Anggota KPU Rejang Lebong di-PAW<div dir="ltr" style="text-align: left;" trbidi="on"><b>Diganti Pejabat Baru</b><br />
<b>CURUP-</b>Anggota KPU Rejang Lebong, Zainal Arifin di-Pengganti Antar Waktu (PAW) kan hingga diganti dengan Fauzan Afgani sampai batas berakhinya masa kerja tahun 2013. Pemberhentian dan pengangkatan anggota KPU baru itu langsung dilaksanakan di Gedung KPU Rejang Lebong di Jalan Dwi Tunggal Curup sekitar pukul 11.00 WIB dihadiri sejumlah anggota KPU, unsur muspida, dan pejabat Pemkab Rejang Lebong.<br />
Ketua KPU Rejang Lebong, Halid Saifullah mengatakan PAW terhadap anggota KPU, Zainal Arifin lantaran telah ada surat dari STAIN Curup ke KPU Provinsi mengenai alasan pemberhentian Zainal Arifin dari keanggotaan KPU Rejang Lebong.<br />
Selanjutnya penyampaian surat oleh pihak STAIN ke KPU Provinsi Bengkulu kemudian disikapi dengan PAW terhadap anggota KPU Kabupaten Rejang Lebong. “Surat itu disikapi KPU provinsi dengan melakukan PAW terhadap anggota divisi pengawasan pemilu tersebut,” jelasnya. <br />
Selanjtnya, sambung Khalid, sebelum menunjuk Fauzan Afgani sebagai anggota KPU Rejang Lebong yang baru. Beberapa nama yang masuk dalam 10 besar terbaik dalam seleksi anggota KPU Rejang Lebong menjadi pertimbangan. Salah satunya Irwanto yang pernah menjadi anggota PKPB dan kini menjabat <br />
Direktur PDAM. Lalu Haryono dan Bastari juga terlibat dalam partai keanggota di PPRN, serta Zul Hendri kini juga menjadi salah satu dosen STAIN Curup yang melanjutkan studi S3. <br />
Dari beberapa nama itu semua tidak memenuhi syarat lantaran tidak sesuai dengan persyaratan yang ada. “Tidak boleh anggota KPU terlibat parpol selama lima tahun, serta pertimbangan tugas lainnya tidak mungkin menjabat sebagai anggota KPU,” jelasnya. <br />
Sementara itu, Zainal sendiri mengatakan, PAW itu dilakukan lantaran kampus STAIN Curup di mana tempat ia mengabdi sebagai dosen membutuhkan dirinya untuk mengajar di jurusan Syariah, lantaran keterbatasan tenaga pengajar di kampus Islam tersebut. Serta beberapa tanggung jawab fungsional lainnya. <br />
“Di STAIN Curup sekarang sangat membutuhkan tenaga dosen dan saya selama ini mengabdi di STAIN sebagai dosen. Dengan kekurangan tenaga itu kami meninggalkan tanggung jawab di KPU dan memilih untuk mengabdi di STAIN Curup sebagai dosen jurusan Syariah,” jelasnya<b>.(07)</b></div>linggauposhttp://www.blogger.com/profile/07616334525762662852noreply@blogger.com0tag:blogger.com,1999:blog-7081044816988725987.post-63034801118395402232011-02-07T03:09:00.001+07:002011-02-07T03:09:28.562+07:00Dirut RSUD Di-Warning<div dir="ltr" style="text-align: left;" trbidi="on"><b>CURUP-</b>Direktur RSUD Curup, Safri mendapatkan peringatan (Warning) selama satu Minggu oleh Bupati Rejang Lebong, H Suherman. Peringatan itu diberikan pada Dirut tentang kebersihan RSUD Curup dinilai masih banyak terdapat sampah berserakan. <br />
“Saya minta selama satu minggu ini sampah yang berserakan itu tidak lagi terlihat,” tegas Suherman, belum lama ini. <br />
Menurutnya, di gedung RSUD Curup masih banyak terdapat sampah hingga ia minta untuk dibersihkan agar gedung yang bernilai Milyaran terlihat indah dan memilki pelayanan bagus, terutama kebersihan.<br />
Teguran Bupati itu merupakan peringatan kedua kalinya disampaikan kepada Dirut RSUD. Ini setelah dalam sebuah kegiatan syukuran penempatan gedung RSUD Curup, Bupati sempat menyampaikan pernyataan sama. “Kalau sampah dan debu masih bertebaran nanti masyararakat menjadi tambah sakit. Meskipun hal itu merupakan hal sepele,” jelas Suherman. <br />
Selain melihat kondisi fisik RSUD Curup setelah ditempati, Bupati juga menyempatkan melihat kondisi pasien yang sudah menempati ruangan baru. Ia juga berdialog dengan pasien dan karyawan yang bertugas memberikan pelayana kesehatan. Untuk diketahui, gedung tersebut mulai resmi dimanfaatkan Jumat (4/2) lalu. <b>(07)</b></div>linggauposhttp://www.blogger.com/profile/07616334525762662852noreply@blogger.com1tag:blogger.com,1999:blog-7081044816988725987.post-59328905559146858262011-02-05T01:47:00.006+07:002011-02-05T01:47:57.488+07:00Pendidikan Gratis Belum Dibarengi Kelengkapan Fasilitas<div dir="ltr" style="text-align: left;" trbidi="on"><b>MUARA BELITI -</b> Bersamaan dengan berjalannya program sekolah gratis di Kabupaten Musi Rawas (Mura), masih menyisakan getir masalah yang harus segera mendapatkan solusi. Salah satu diantara msalah yang ada adalah masih banyak sekolah di daerah ini yang kekurangan lokal belajar. Membludaknya jumlah peserta didik dari dampak sekolah gratis diharapkan bisa dibarengi dengan kelengkapan fasilitas yang memadai bagi peserta didik. <br />
Demikian diungkapkan Kepala Dinas Pendidikan (Disdik) Kabupaten Mura, Edi Iswanto, melalui Kepala Bidang Pendidikan Dasar (Kabid Dikdas), Imam Hanafi kepada koran ini, Jumat (4/2).<br />
Menurut pria yang akrab disapa Imam ini, Disdik sedang mengupayakan untuk memenuhi kebutuhan lokal di sekolah-sekolah tersebut. Mayoritas sekolah yang kekurangan lokal adalah SD dan SMA. Saat ini dari 428 SD, yang harus menampung 77.000 orang peserta didik.<br />
Imam menjelaskan, selain kekurangan lokal, sudah banyak gedung SD yang dibangun tahun 1980 saat ini kondisinya sudah harus direhab. Selanjutnya tidak sedikit pula sekolah membutuhkan fasilitas, seperti perpustakaan dan laboratorium. <br />
Upaya Disdik untuk memperbaiki dan manambah lokal belajar sekolah di Kabupaten Mura, juga dibenarkan oleh Kepala Bidang (Kabid) Program, Yontar. Pria yang kental dengan logat Batak ini mengatakan, 2011 Disdik memiliki beberapa program yang akan dijalankan, salah satunya rencana untuk merehab beberapa gedung sekolah. Termasuk menambah lokal belajar bagi sekolah yang kekurangan ruangan untuk Kegiatan Belajar Mengajar (KBM). <br />
“Upaya menambah lokal belajar dan merehab gedung sekolah ini sedang dalam proses pelaksanaan. Dan Disdik akan terus mengupayakan agar peserta didik di Kabupaten Mura bisa terus meningkatkan prestasi. Dengan didukung fasilitas, sarana prasarana, sekaligus tenaga pendidik yang memadai dan berkualitas,” jelas Yontar<b>.(03)</b></div>linggauposhttp://www.blogger.com/profile/07616334525762662852noreply@blogger.com0tag:blogger.com,1999:blog-7081044816988725987.post-72649322572960908842011-02-05T01:47:00.004+07:002011-02-05T01:47:42.117+07:00Siswa SMAN Terawas Bangun Mushala<div dir="ltr" style="text-align: left;" trbidi="on"><b>Kumpulkan Infak Rp 100 Per Hari </b><br />
<br />
<b>STL ULU TERAWAS-</b>Berharap lekas bisa melaksanakan shalat dzuhur berjamaah, dan memaksimalkan aktivitas ibadah di sekolah, para siswa SMA Negeri Terawas membiasakan diri untuk mengumpulkan infak Rp 100 per hari. Infak ini akan dimanfaatkan untuk membantu sekolah membangun mushala di lingkungan. Demikian dikemukakan Kepala SMA Negeri Terawas, Romli kepada koran ini, Rabu (2/2). <br />
Menurut pria yang pernah menempuh studi di Sekolah Tinggi Keguruan dan Ilmu Pendidikan (STKIP) PGRI Lubuklinggau ini menjelaskan, kegiatan infak rutin tersebut telah dilakukan sejak September 2009. Berkat kesadaran dan keikhlasan siswa setiap harinya untuk berinfak, saat ini dana yang terkumpul sudah mencapai Rp 13 juta. <br />
Infak tersebut dikumpulkan oleh 468 peserta didik sekaligus dewan guru, staff tata usaha (TU), dan kepala sekolah (Kasek). Mushala yang dibangun 15 x 15 m tersebut dibangun tepat dihalaman depan SMA Negeri Terawas. Saat ini proses pembangunan baru sampai pada tahap pembuatan pondasi. <br />
Sebagai satu-satunya sekolah yang mempelopori kebiasaan berjilbab bagi peserta didik putri, SMA Negeri Terawas, merasa kurang lengkap ketika fasilitas mushala belum dimiliki. Oleh sebab itu, berkat bantuan sukarela dari wali murid, Wakil Bupati Musi Rawas, Hendra Gunawan, akhirnya mushala tersebut bisa dibangun. <br />
“Sebenarnya sejak lama rencana ini sudah digagas. Alhamdulillah bisa terlaksana, semoga bisa lekas selesai. Semua demi peserta didik, agar kegiatan keagamaan dan ibadah bisa terfokus di masjid. Demikian juga dengan masyarakat sekitar, agar bisa turut meramaikan masjid SMA Negeri Terawas,” harap Romli.<b> (03)</b></div>linggauposhttp://www.blogger.com/profile/07616334525762662852noreply@blogger.com0tag:blogger.com,1999:blog-7081044816988725987.post-24658848581011138552011-02-05T01:47:00.001+07:002011-02-05T01:47:16.598+07:00IKA SMAN 3 Lubuklinggau Gelar Seminar Motivasi<div dir="ltr" style="text-align: left;" trbidi="on"><b>LUBUKLINGGAU-</b>Ikatan Keluarga Alumni (IKA) SMA Negeri 3 Lubuklinggau, Kamis (3/2) menggelar seminar motivasi di gedung pertemuan SMA N 3 Lubuklinggau. Seminar ini diselenggarakan dengan mengangkat tema, menghadapi ujian nasional dan Seleksi Nasional Masuk Perguruan Tinggi Negeri (SNMPTN). <br />
Demikian dijelaskan Ketua Pelaksana Seminar Motivasi, Rizal Lisa Mora AD, melalui Wakil Ketua Pelaksana, Dedi Kurniawan kepada koran ini, Jumat (4/2).<br />
Mahasiswa semester VI Sekolah Tinggi Keguruan dan Imlu Pendidikan (STKIP) PGRI ini menjelaskan, kegiatan tersebut dilaksanakan bertujuan untuk memberikan motivasi kepada siswa/siswi kelas XII SMA N 3 Lubuklinggau, agar lebih siap dan menjauhkan diri dari kecemasan sebelum menghadapi Ujian Sekolah (US) dan Ujian Nasional (UN) tahun pelajaran 2010/2011.<br />
Selain itu, diharapkan dengan mengikuti seminar motivasi yang menghadirkan Psikolog sekaligus trainer dari Syaamil Center, Irwan Tony, calon peserta ujian ini tidak akan bingung dalam menentukan jurusan ketika ingin melanjutkan pendidikan pada jenjang perguruan tinggi (PT).<br />
Kegiatan yang berlangsung dari pukul 09.00 WIB sampai dengan pukul 12.30 WIB ini dibuka secara resmi oleh Pembina IKA SMA N 3 Lubuklinggau, Ramadhan Hidayat mewakili Kepala SMA N 3 Lubuklinggau, Zulheri, sekaligus mengesahkan organisasi IKA SMAN 3 Lubuklinggau. <br />
Dalam seminar tersebut Irwan Tony menjelaskan beberapa tips menghadapi US dan UN. <br />
“Jangan sekali-kali merasa down sebelum menghadapi ujian,” jelas Irwan Tony. <br />
Ia juga berharap setiap calon peserta ujian mengetahui teknik belajar paling nyaman sesuai dengan kepribadian peserta. <br />
Hal ini akan sangat mendukung agar siswa bisa lebih mudah dalam meresapi dan mencerna materi yang dipelajari. Selain itu, jika merasa bingung untuk mempelajari keseluruhan bahan mata pelajajaran, sebaiknya siswa rajin untuk meringkas ulang materi yang sebelumnya masih berada di buku catatan, maupun buku paket. <br />
Caranya dengan mencatat garis besar materi-materi pokok yang mudah diingat. Hal lain yang juga harus dilakukan adalah memfokuskan satu minggu waktu untuk satu mata pelajaran saja. Hal ini dinilai penting dilakukan, agar konsentrasi peserta didik tidak terpecah. Akan lebih baik, jika calon peserta ujian rajin-rajin mengikuti pelatihan soal.<br />
Sementara dalam mempersiapkan untuk mengikuti SNMPTN tahun pelajaran 2010/2011, peserta didik harus menentukan minat terbesar. Setelah minat untuk memasuki jurusan tertentu sudah jelas, barulah para pelajar ini bisa menentukan jurusan untuk mengembangkan bakat mereka<b>.(03)</b></div>linggauposhttp://www.blogger.com/profile/07616334525762662852noreply@blogger.com0tag:blogger.com,1999:blog-7081044816988725987.post-27530478473588014932011-02-05T01:46:00.001+07:002011-02-05T01:46:11.658+07:00Senin Depan Dipastikan Ketok Palu<div dir="ltr" style="text-align: left;" trbidi="on"><b>Defisit RAPBD 2011 Nol Persen</b><br />
<br />
<b>CURUP-</b>Hasil finalisasi rancangan APBD 2011 dibahas tim Banggar dan sejumlah SKPD di Kabupaten Rejang Lebong didapatkan sisa lebih perhitungan anggaran terakhir nol persen. Jumlah pendapatan daerah Rp 563.127.181.582,51 dan belanja daerah terdiri dari belanja tidak langsung Rp 347.700.959.927,20 dan belanja langsung Rp 236.950.765.035,30.<br />
“Hasil perhitungan defisit Rp 21.524.543.379,99 dan pembiayaan netto Rp 21.524.543.379,99 sehingga defisit bisa nol persen. Penurunan jumlah defisit yang selama pembahasan bertahan di angka Rp 22 miliar,” jelas anggota Baggar DPRD Rejang Lebong, Heri Purwanto, Jumat (4/2).<br />
Dilanjutkan Heri, ditekan jumlahnya dengan TAPD dan Banggar mengevaluasi rencana kegiatan SKPD yang diajukan belum begitu prioritas ditunda dalam tahun anggaran 2011. Karena keterbatasan dimiliki keuangan daerah.<br />
Selain itu, estimasi untuk sumber pembiayaan netto untuk menutupi defisit sudah tidak ada lagi, kecuali boleh daerah defisit jika ada sumber pembiayaan netto yang bisa menutupi defisit tahun anggaran berjalan. <br />
“Ternyata tidak memiliki pembiayaan netto sehingga harus menekan jumlah defisit anggaran bersama antara Banggar dan TAPD meneliti cermat usulan SKPD untuk dipending, menyesuaikan kegiatan dengan kemampuan daerah,” jelasnya. <br />
Ia juga mengatakan dengan telah dilakukan finalisasi dengan angka terakhir 0 persen defisit RAPBD 2011 Kabupaten Rejang Lebong. Dipastikan Senin depan (7/2) anggaran RAPBD 2011 Kabupaten Rejang Lebong ketok palu.<br />
“Kalau tidak ada halangan rencananya Senin depan RAPBD 2011 sudah bisa diketok palu, dan tidak akan kembali molor lagi,” jelasnya<b>.(07)</b></div>linggauposhttp://www.blogger.com/profile/07616334525762662852noreply@blogger.com0tag:blogger.com,1999:blog-7081044816988725987.post-82477726915991339182011-02-05T01:45:00.005+07:002011-02-05T01:45:52.776+07:00RSUD Baru Miliki 92 Tempat Tidur<div dir="ltr" style="text-align: left;" trbidi="on"><b>CURUP-</b>Gedung RSUD Curup di Jalan Dwi Tunggal Curup memiliki 92 kamar tempat tidur bisa digunakan pasien. Pada pembangunan tahap ketiga nanti dipastikan kamar akan bertambah. Demikian dikatakan Dirut RSUD Curup, Safri, Jumat (4/2).<br />
Rencananya, sambung Safri, pembangunan gedung RSUD Curup tahap ketiga rencananya akan dibangun tahun 2011 mampu menambah kamar rawat inap 250 Kamar. <br />
“Jika pembangunan gedung RSUD Curup tahap tiga selesai dibangun tahun ini. Jumlah kamar rawat inap mampu menampung sebanyak 250 kamar,” ujarnya. <br />
Dari 92 tempat tidur, kata Safri, 42 tempat tidur akan dipergunakan untuk menampung pasien kelas III yaitu untuk keluarga tidak mampu, dan pasien jamkesmas dan jamkesda. Sisa tempat tidur lainnya diperuntukkan bagi pasien kelas II, I dan VIP. <br />
Menurutnya, hal itu sebagai bentuk apresiasi kita terhadap kebijakan pemerintah daerah untuk optimalisasi keluarga tidak mampu. Disisi lain belum tuntasnya pembangunan tahap tiga terdapat didalamnya dipusatkan untuk pelayanan bedah central, sterilisasi, paviliun, ruang anak, ruang rawat inap kelas III, membuat pelayanan untuk beberapa kegiatan tidak bisa berjalan maksimal. <br />
Terpisah, Bupati Rejang Lebong, H Suherman menambahkan tahun ini Rejang Lebong mendapatkan bantuan pusat senilai Rp 20 miliar. Di mana untuk pembangunan tahap tiga RSUD Curup dipergunakan dana Rp 18 miliar, sisanya untuk melanjutkan pembangunan BKLM di Desa Cawang. Selanjutnya pembangunan fisik RSUD Curup tahap satu dan dua sudah menghabiskan dana pusat Rp 42 miliar. Dan tahap pertama Rp 16 miliar dan tahap dua Rp 26 miliar<b>.(07)</b></div>linggauposhttp://www.blogger.com/profile/07616334525762662852noreply@blogger.com0tag:blogger.com,1999:blog-7081044816988725987.post-53301549390845405782011-02-05T01:45:00.002+07:002011-02-05T01:45:28.495+07:00Istri Dipindah Tugas, Suami Datangi DPRD<div dir="ltr" style="text-align: left;" trbidi="on"><b>CURUP-</b>Pasal isteri dipindahtugaskan di lokasi lain, Rizal (43) warga Kelurahan BTN Air Bang sekitar pukul 10.00 WIB Jumat (4/2) mendatangi gedung DPRD Rejang Lebong. Tujuan kedatangan ayah tiga anak menyampaikan keluhan pemindahan tugas istrinya, Iriana Nipita, golongan IV/a dari tempat tugas lama di SDN 12 Selupu Rejang ke tempat tugas baru di SDN 05 Sindang Kelingi. <br />
Menurutnya, pemindahan isternya ke lokasi tempat lebih jauh cukup merugikan sekeluarga. “Sebenarnya saya bukan mengadu tetapi ingin anggota DPRD bisa memberikan bantuan tentang pemindahan isteri saya,” katanya.<br />
Menurutnya, lokasi tugas isrinya sebagai guru di tempat yang dianggapnya cukup jauh tersebut membuat ia terganggu. Karena akan ada tambahan biaya, serta tidak maksimalnya kerja Iriana sebagai guru sekaligus istri. <br />
“Bayangkan saja anak saya satu sudah kuliah. Sedangkan dua orang lagi sekolah SMP, kalau istri saya tugas jauh ini cukup memberatkan kami sekeluarga,” katanya.<br />
Bayangkan, sambung Rizal, istrinya sudah cukup malang melintang menjadi pengajar bahkan pernah bertugas SD Bukit Daun, Desa Apur, serta Larang Agung. <br />
“Namun kalau harus bertugas di lokasi yang jauh lagi, hal ini sangat merugikan kami. Apakah ini pembinaan atau membuat kami tambah susah,” jelasnya. <br />
Ia mengaku mutasi tersebut mrupakan kaitan sisa Pemilukada, karena sebagai suami ia mengaku mendukung pasangan lain dalam Pemilukada. “Bupati mana mungkin tahu istri saya PNS. Mungkin ada orang-orang yang merekomendasikan istri saya dipindahkan,” keluhnya.<br />
Dijelaskan, berdasarkan petikan SK Bupati Rejang Lebong nomor 820/118/Bag.9/2010 tertanggap 23 Desember 2010, sudah resmi bertugas di lokasi yang baru. Iriana merupakan urutan ke 9 dalam Surat Keputusan tersebut yang dipindahtugaskan ke lokasi yang baru. <br />
Sementara itu, Kepala Dinas Pendidikan Kabupaten Rejang Lebong, Sudirman melalui Kabid Dikdas, Edi Yantoni didampingi Kasubag Kepegawaian Patona menuturkan pihaknya belum menerima keluhan guru soal yang dipindahtugasnya. Dikatakannya, ada 31 guru mulai dari SD, SMP dan SMA yang dimutasi pada Desembet 2010. <br />
“Kita menerima keluhan guru jika ada yang mengeluh, yang jelas mutasi tersebut sesuatu yang bisa terjadi dan dialami PNS,” tuturnya.<br />
Isunya dalam waktu dekat ini bakal ada mutasi sejumlah guru di lingkungan Diknas Kabupaten Rejang Lebong. Menanggapi hal tersebut, Patona mengaku tidak tahu. Ia mengatakan itu merupakan kebijakan pimpinan untuk pemerataan guru. <br />
Saat dikonfirmasi Kadis Diknas, Sudirman mengatakan mutasi bukan kewenangan dari Dinas Pendidikan. Dispendik hanya memberikan data jumlah guru, kelebihan dan kekurangan. “Nanti Baperjakat yang akan memperlajari, untuk pelaksanaan mutasi. Kita tidak tahu dan tidak punya kewenangan mengenai hal itu,” tegasnya.<b> (07)</b></div>linggauposhttp://www.blogger.com/profile/07616334525762662852noreply@blogger.com0tag:blogger.com,1999:blog-7081044816988725987.post-70769755336661606992011-02-04T01:57:00.007+07:002011-02-04T01:57:38.719+07:00Ratusan Kendaraan Dinas Bakal Dilelang<div dir="ltr" style="text-align: left;" trbidi="on"><b>CURUP</b>-Ratusan kendaraan dinas baik kendaraan roda dua maupun roda empat bakal dilelang Pemkab Rejang Lebong, dalam waktu dekat ini. Rencana itu dibenarkan Plh Sekkab Rejang Lebong, Rusli Jamal didampingi Kabag Umum, Suhandak, Selasa (1/2), di ruang kerjanya.<br />
“Rencananya memang ratusan kendaraan dinas baik kendaraan roda dua maupun roda empat bakal dilelang, namun saat ini maish dalam tahap pengusulan,” kata Suhandak.<br />
Rincianya, jelas Suhandak, kendaraan dinas roda dua yang diajukan untuk penghapusan terlebih dahulu dari masing-masing SKPD yakni berjumlah 132 motor dinas, sementara untuk kendaraan roda empat sebabnyak 43 unit. “Semuanya masih diusulkan untuk penghapusan oleh masing-masing SKPD setelah disetujui nanti baru akan dilelang,” jelasnya. <br />
Dari ratusan kendaraan roda dua dan roda empat yang diajukan untuk penghapusan selanjutnya bakal dilelang minimal untuk kendaraan roda dua diatas 8 tahun keatas. Sementara untuk kendaraan roda empat maksimal 8 tahun. “Kita ajukan terlebih dahulu usulan penghapusan. Setelah disetujui kita akan naikan dan koordinasi dengan pelelangan Provinisi Bengkulu selanjutnya dilaksanakan lelang,” jelasnya<b>. (07)</b></div>linggauposhttp://www.blogger.com/profile/07616334525762662852noreply@blogger.com0tag:blogger.com,1999:blog-7081044816988725987.post-29905717930693275072011-02-04T01:57:00.005+07:002011-02-04T01:57:19.508+07:00HUT Badan PP dan KB Gelar Domino<div dir="ltr" style="text-align: left;" trbidi="on"><b>CURUP-</b>Merayakan Hari Ulang Tahun (HUT) Badan Pemberdayaan dan Perempuan Kabupaten Rejang Lebong diadakan pertandingan Domino semalam suntuk di Sekretraiat Badan PP dan KB Kabupaten Rejang Lebong, Jalan Sukowati Curup, Rabu (2//2) malam.<br />
“Badan Pemberdayaan Perempuan Dan Keluarga Berencana (BPP dan KB) Kabupaten Rejang Lebong tahun ini genap berusia dua tahun. Semenjak Badan tersebut dibentuk tahun 2009 berdasarkan PP nomor 41 tahun 2007 tentang organisasi perangkat daerah,” kata Kepala Badan PP dan KB Rejang Lebong, Safri.<br />
Dalam pertandingan Domino, lanjut Safri diikuti ratusan pegawai Sekretariat BPP dan KB Kabupaten Rejang Lebong. “Untuk pemenang 1, 2 dan 3 kami telah menyiapkan hadiah namun pada intinya bukan nilai hadiah kita utamakan, melainkan terjalin rasa keakraban antar pegawai serta menjunjung sportifitas dalam pertandingan,” katanya.<br />
Bukan haya pertandingan domino, namun untuk lebih meramaikan acara tersebut badan PP dan KB memutar layar lebar dan pemutaran film Dokumenter di depan kantor.<br />
<b>(07)</b></div>linggauposhttp://www.blogger.com/profile/07616334525762662852noreply@blogger.com0