CURUP- Bahan Bakar Minyak (BBM) jenis premium dikabupaten Rejang Lebong saat ini mulai langka di tingkat eceran. Untuk mendapatkan premium, masyarakat harus rela antri hingga puluhan meter. Kelangkaan premium ini sangat dirasakan warga yang berkerja sebagai tukang ojek, sehingga mereka terpaksa harus menaikan tarif terhadap penumpangnya.
Didi (30) tukang ojek yang biasa mangkal di depan RSUD Curup kepada wartawan koran ini mengatakan, sejak dua hari terakhir, dirinya terpaksa menaikan tarif ojek hingga 30 persen. “Ya terpaksa kami naikan, mencari BBM dua hari ini sangat susah, meskipun dapat dari pengecer harganya mahal Rp. 10 ribu. Biasanya dari RSUD sampai air rambai hanya Rp 3.000, sekarang dinaikan menjadi Rp 4.000 hingga Rp 4.500. Harga ini terus dilanjutkan sepanjang premium susah didapatkan,”katanya.
Sementara Kepala Dinas perdangan dan UKM Rejang Lebong, Hamka Rauf melalui Kabid perdangangan, Hasmir mengatakan, kelangkaan BBM di Rejang Lebong hanya karena keterlambatan pengiriman dari Provinsi Bengkulu. Selain itu, dalam dua hari ini stok BBM yang diberikan ke Rejang Lebong berkurang dari 24 ton perhari menjadi 16 ton/hari. “Itulah yang kita pertanyakan, dan pihak kita sudah ada yang menghubungi ke Provinsi untuk berkoordinasi namun belum diketahui hasil, “terangnya seraya mengatakan optimis dalam beberapa hari masalah BBM kembali normal.
Pantauan dilapangan, SPBU di simpang Korem, simpang Nagka dan di Kecamatan PUT terlihat antrian panjang hingga puluhan meter.(09)
0 komentar