Image Hosting

CURUP-Pemerintah Daerah (Pemda) Kabupaten Rejang Lebong memgaku khawatir dengan beredarnya tabung gas 3 kilogram (kg) di Kabupaten Rejang Lebong. Pasalnya, tabung gas 3 kilo seprti yang terjadi di kota-kota besar merupakan ancaman yang dapat menimbulkan korban jiwa apabila tidak sesuai standar mudah meledak.
Asisten II Sekdakab Rejang Lebong, Syamsul Ma’arif mengakui adanya kekhawatiran ancaman tabung gas ukuran 3 kg tersebut. “Kami memang khwatir dengan adanya tabung gas ukuran 3 kilo masuk ke Rejang Lebong, kita tahu sendiri kejadian-kejadian yang terjadi dikota-kota besar dan daerah,” ungkapnya.
Selain itu, masuknya tabung gas ukuran 3 kg ke Kabupaten Rejang Lebong tanpa melalui koordinasi dengan Pemda. “Tidak ada yang koordinasi masuknya tabung gas 3 kg ke Pemda. Idealnya kalau ada masuk tabung gas ataupun lainya melalui Pemda, namun sejauh ini kami belum melihatnya,” ungkap Sekab.
Ia berharap, kepada masyarakat yang menggunakan tabung gas 3 kg untuk berhati-hari serta waspada agar tidak terjadi hal-hal yang tidak diinginkan.
“Minimal mereka melihat lebel Standar Nasional Indonesia (SNI). Selektif dalam memilih dan berhati-hati dalam mengunakan, jangan sampai terjadi di daerah lainya hingga meledak dan mengakibatkan korban jiwa,” imbuhnya.
Sementara itu, Kepala UPPP Samsat Rejang Lebong, Johan Arifin, melalui Kasubag TU Siti Rohim mengaku memperoleh bantuan kompor beserta tabung gas 3 kg dari Provinsi Bengkulu.
Ia mengatakan, memang minggu yang lalu ada pengiriman kompor gas dari provinsi sebanyak 1.113 unit, namun pihaknya belum mengetahu proses administrasinya.
“Memang ada kompor yang masuk, informasinya dari Provinsi, namun surat-surat dan surat tugas tidak ada. Dan tidak jelas asal-usulnya, kami tidak tahu administrasinya,” ungkapnya.(09)

0 komentar

Posting Komentar

Image and video hosting by TinyPic

    ARSIP BERITA