Image Hosting

Soal CPNS, Mantan Hakim Diduga Ditipu

Kamis, 02 September 2010

CURUP - Sy (66) pensiunan hakim mengaku telah ditipu mantan calon Bupati Seluma berinisial Sas. Menurut Sy Sas tidak sendirian melakukan aksinya akan tertapi bersama sejumlah rekan-rekannya berinisial Br yang saat ini menjabat Anggota DPRD Rejang Lebong dan Iw yang mengaku wartawan salah satu televisi swasta serta mengaku dekat dengan Gubernur Bengkulu, Agusrin M Najamudin.

Ketiga orang itu telah menipu sang hakim dengan menjanjikan anaknya Yn (29) yang saat ini bekerja sebagai honorer disalah satu Sekretariat Pemerintah di Rejang Lebong untuk diloloskan dalam tes CPNS Pemda Provinsi Bengkulu 2009. Hal tersebut diakui korban kepada wartawan koran ini, Rabu (1/9) di kediamanya Desa Dusun Curup, Kecamatan Curup Utara.

Ia mengatakan, pelaku meminta uang kepada dirinya Rp 100 juta dengan menjanjikan di atas materai akan mengembalikan uang tersebut jika yang bersangkutan tidak lolos CPNS. Bahkan dengan menyakinkan mantan Calon Bupati menjamin uang tersebut dengan mobil Xenia BD 1779 miliknya jika uang tidak kembali, bahkan rela menjual rumahnya jika memang sang hakim tidak percaya.

Kronologis kejadian berawal saat, bulan Oktober 2009 lalu, Br dan Iw mendatangi rumah korban untuk membujuk ikut tes CPNS Pemda Provinsi Bengkulu. Iw dengan meyakinkan bahkan mengaku akan menalangi semua kebutuhan dana tes CPNS jika korban bersedia terlebih dahulu menyerahkan uang senilai Rp 10 juta sebagai uang muka.

Karena merasa yakin, korbanpum langsung menyerahkan uang tersebut secara tunai. "Saya merasa yakin dan percayasaat itu, hingga saya sampai menyerahkan uang tersbeut,"kata korban.

Selanjutnya, setelah beberapa minggu kedepan,para korban kembali meminta uang tambahan melalui beberapa tahap selanjutnya. Tahap kedua Rp 45 juta, tahap ketiga Rp 25 juta. Hingga saat pengumunan tes CPNS pada bulan November 2009. Para pelaku mendesak korban untuk kembali menyerahkan uang senilai Rp 20 juta, jika tidak pengumuman tidak akan menyatakan anak korban lulus.

“Mereka mengancam saya, kalo tidak kasi uang segera, anak saya tidak akan lulus, karena tidak punya uang, korban terpaksa mengusahakan pinjaman untuk memenuhi keinginan para penipu tersebut.tapi hingga pengumuman berlangsung anak saya tetap tidak lulus CPNS,” katanya.

Setelah mengetahui hasil pengumuman CPNSD, korban sempat puluhan kali meminta uang dikembalikan, hanya saja para pelaku tetap saja tidak memberikan dengan berbagai alasan. Begitu juga dengan mobil Xenia yang dijanjikanpun tidak tau dimana letaknya. Bahkan rumah milik mantan calon Bupati tersebut sertifikatnya sudah tergadai di bank sehingga tidak bisa dijual.

Lebih lanjut dipaparkanya, berdalih hal tersebut, mereka kembali pintar memutar karangan cerita gombal, mantan calon Bupati juga mengaku akan meloloskan anak korban pada gelombang CPNS sisipan para bulan April 2010, ke BKN jakarta dan akan menerima SK CPNS provinsi.

Karena merasa kebinungan dengan ulah mereka, beberapa kali perjanjian dibuat dari kedua belah pihak, namun hingga kini belum bisa mengembalikan uang yang telah diberikan pada mereka. “Kami sering membuat perjanjian, tapi hingga sekarang belum juga ada hasil dan mengembalikanb uang saya,bahkan dalam tanda tangan tersebut sudah ada bukti tertluis yang disertai materai Rp. 6,000,” katanya.

Meski diperlakukan seperti itu, korban mengaku masih akan menyelesaikan persoalan tersebut dengan cara kekeluargaan dan cara baiki-baik, namun hingga batas waktu nanti yang ditentukan uangnya tak kunjung kembali, ia akan mengadukan hal tersebut ke ranah Hukum.

“Saat ini saya masih baik-baik menyelesaikan hal ini, tapi kalau sampai tidak selesai akan saya sampaikan keranah hukum. Dan juga saya berpesan pada masyarakat untuk tidak percaya dnegan hal yang baru saja saya alami,” harapnya. (09)

0 komentar

Posting Komentar

Image and video hosting by TinyPic

    ARSIP BERITA