CURUP–Kelompok Tani (Poktan) Harapan Maju II Desa Rimbo Recap Kecamatan Curup Selatan, mengelola sampah alam dijadikan pupuk organik. Pembuatan pupuk semacam ini sangat bermanfaat bagi petani bahkan menambahkan penghasilan warga.
Menurut M. Sholeh selaku Ketua Poktan menuturkan, pihaknya memulai pengolahan pembuatan pupuk organik sejak 2009 lalu mendapat bimbingan dan pembinaan dari Dinas Pertanian Rejang Lebong.
“Saat ini Poktan yang dipimpinnya sudah dapat memproduksi pupuk organik mencapai 80 ton dengan menggunakan alat pembuatan pupuk organik (APPO) bantuan sosial dari Departemen Pertanian Republik Indonesia.
“Kami berharap suatu saat nanti dapat memasok kebutuhan pupuk organik bagi para petani di Rejang Lebong, dan saat ini baru dapat memasok di beberapa Poktan lainnya,” kata M. Soleh.
Menurutnya, produksi pupuk organik merupakan salah satu upaya untuk mengantisipasi ketergantungan pupuk anorganik atau kimia oleh para petani, serta memperbaiki struktur tanah yang saat ini telah mengalami degradasi.
“Saat ini untuk pemasaran sudah banyak petani yang datang langsung dan membeli pupuk produksi kami. Sebagian besar petani sudah mulai mengetahui manfaat dari penggunaan pupuk organik,” ungkapnya.
Dikisahkan Soleh, prestasi puncak yang dicapai Poktan Harapan Maju II ini ialah saat terpilih sebagai satu-satunya kelompok tani pembuat pupuk organik yang berangkat mengikuti Jambore SL-PTT di Kabupaten Boyolali, Propinsi Jawa Tengah beberap waktu lalu. Acara ini dihadiri oleh Bapak Presiden Republik Indonesia Susilo Bambang Yudhoyono (SBY) dan didampingi oleh Bupati Rejang Lebong, H. Suherman.
Sementara itu, kendala yang dialami selama ini kekurangan alat untuk memproduksi pupuk, mengingat pesanan beberapa bulan ini sangat tinggi.
“Terus terang saat ini kami masih memiliki kendala, yaitu kurangnya jumlah APPO, mengingat jumlah permintaan pupuk yang diminta oleh rekan-rekan petani makin banyak. Kami berharap kegiatan ini terus mendapat perhatian, dukungan, dan bimbingan dari pihak pemerintah daerah Rejang Lebong,” ujarnya.(01)
0 komentar