CURUP-Petani kopi di Kabupaten Rejang Lebong keluhkan harga kopi. Pasalnya, harga kopi saat ini mengalami penurunan, yakni berkisar antara Rp 8.000 hingga Rp 10.000 per kg.
“Padahal 2009 lalu, saat musim panen harga kopi mencapai Rp 13.000 per kg,” kata Basri warga Desa Kepala Curup Kecamatan Binduriang, Kamis (4/3).
Dilanjutkan Basri, turunnya harga kopi sangat dikeluhkan petani. Karena kopi merupakan penghasilan utama warga untuk memenuhi kebutuhan ekonomi mereka.
Akibatnya petani sangat kecewa, penghasilan yang didapat tidak sebanding dengan usaha dalam mengurus kebun mereka hingga panen.
Kehidupan petani kopi kini semakin sulit karena saat ini harga bahan pokok, seperti beras dipasaran cukup tinggi sehingga tak sebanding dengan penghasilan petani kopi tersebut.
Diakuinya, harga kopi di tingkat pengepul untuk kualitas sedang Rp 7.000 sedangkan untuk kualitas baik bisa mencapai Rp 10.000.
Sementara itu pemilik heler (alat penggiling kopi), Syarif menuturkan, memang harga kopi di tahun ini merosot dari tahun sebelumnya, dengan harga berkisar antara Rp 7.000 hingga Rp 10.000 per kg. Hal ini sangat tidak sepadan dengan harga bahan pokok saat ini.
“Biasanya hasil kopi yang dijual ada yang disimpan dan ada juga dibelikan barang agar bisa kembali dijual pada saat membutuhkan, namun dengan harga saat ini masyarakat tak ada simpanan,” katanya.(01)
0 komentar