f-sam/linggau pos
Demo : Ratusan mahasiswa STAIN Curup melakukan aksi demo di halaman gedung STAIN kemarin.
Terkait Peningkatan Mutu Pendidikan
CURUP-Ratusan massa Kesatuan Mahasiswa Peduli Kampus (KAMPA) Sekolah Tinggi Agama Islam Negeri (STAIN) Curup, melakukan aksi menuntut Ketua STAIN untuk lakukan perbaikan peningkatan mutu pendidikan.
Ratusan mahasiswa tersebut dengan membawa spanduk yang bertuliskan tuntutan mereka meminta Ketua STAIN, Budi Kisworo menyeleksi penerimaan dosen untuk lebih selektif dan tidak ada unsur nepotisme. Dan segera mengatur sistem jadwal kuliah, memperjelas status penjamin mutu pendidikan, serta menindak tegas oknum dosen yang mengadakan jual beli nilai .
Koordinator Aksi Toni, dalam orasinya meminta pimpinan STAIN Curup untuk memposisikan pengaturan tempat-tempat parkir kendaraan mahasiswa agar tidak semrawut dan menolak sepenuhnya memposisikan tempat parkir hanya satu posisi saja. Selain itu meminta kepada pimpinan STAIN untuk benar-benar mengatur sistem kerja Satpam STAIN Curup demi tercapainya keamanan dan kenyamanan mahasiswa.
Dilanjutkannya, untuk segera merealisasikan pegadaan ke sekretariatan mahasiswa dan juga membentuk dewan kode etik mahasiswa. Selain itu juga meminta pada pimpinan STAIN untuk transparan masalah anggaran kemahasiswaan dan tidak mempersulit dana kegiatan mahasiswa.
Bukan hanya itu, ratusan mahasiswa tersebut mengancam akan turun kembali ke lapangan apabila keinginannya dalam sebulan tak terealisasi.
“Apabila tidak terealisasi dalam waktu sebulan tercatat 18 Maret hingga 18 April 2010 maka pihak STAIN akan siap menanggung risiko yang bakal tejadi. Seperti, apabila kehilangan motor mahasiswa STAIN Curup siap mengganti motor yang hilang. Apabila hal-hal tersebut yang telah disampaikan tidak diindahkan, maka mahasiswa akan turun kembali dengan jumlah yang lebih besar, dan apabila tidak terealisasi dalam waktu yang ditentukan pimpinan STAIN harus siap mengundurkan diri dari jabatannya,” ancamnya.
Sementara itu, Ketua STAIN Curup, Budi Kisworo menyambut baik aspirasi para mahasiswa dengan mengajukan beberapa tuntutan tersebut. Namun dirinya mengaku poin terakhir belum bisa mengabulkannya yakni mengenai penggantian kendaraan mahasiswa hilang dicuri di pelataran parkir.
Dilanjutkannya, tentang penyaringan dosen dirinya berjanji akan memperbaiki jadwal pelajaran yang dianggap mahasiswa masih sangat acak-acakan
“Mengenai dosen yang enak-enakan mengajar, kami telah mengutus staf untuk selalu mengawasi jadwal kegiatan mengajar. Dan kami sedang melakukan penyelidikan terhadap dosen yang melakukan jual beli nilai dan pembuatan skripsi. Kalau memang terbukti ada dosen yang melakukan hal tersebut akan kami tindak,” tegasnya. (01)
0 komentar