Saat kejadian berlangsung, korban yang pada saat itu melaksanakan sholat taraweh di masjid sekitar, terdengar warga yang melihat kejadian tersebut bergotong royong memadamkan api yang sudah membesar.
Usai kebakaran terjadi, pagi harinyapun warga setempat langsung membangun rumah korban untuk sementara dnegan atapkan seng dan dinding dari anyaman bambu seadanya sebagai bentuk solidaritas warga dan kaum muslimin setempat.
Kronologis kejadian yang berhasil dihimpun menceritakan, pada malam kejadian, Jalaludin seperti biasanya melaksanakan salat Taraweh di masjid desanya. Sedangkan anaknya perempuannya, yang masih duduk di kelas tiga SD, menginap di rumah bibinya. Rumah korban sendiri dalam keadaan kosong, dalam keadaan lampu teplok tetap menyala.
Diduga, lampu teplok yang tidak dipadamkan ini,terjatuh dan kemudian menjalar dan dalam waktu singkat api langsung membesar melahap rumah yang terbuat dari papan ini. Korban yang mendapat kabar tersebut, seketika berlari menuju ke rumahnya. Dibantu warga sekitar, api pun berusaha dipadamkan. Namun sayang, dengan peralatan seadanya tak mampu menjinakkan api yang keburu meludeskan rumah korban.
Selang beberapa menit, dua unit mobil PBK tiba dilokasi mendapati rumah semi permanen sudah hangus terbakar. Sementara itu, Kakan Pol PP, Yusirwan, mengatakan, keterlambatan mobil PBK tiba dilokasi, karena informasi yang didapat juga terlambat, sehingga dua unit PBK yang datang mengalami keterlambatan. (09)
0 komentar