Image Hosting

Dari Sopir Batu Pasir Hingga Sekkab

Rabu, 02 Februari 2011


F-Sam/Linggau Pos
SOPIR : Kajati adalah salah satu orang yang sudah mengabdi hingga 30 tahun lamanya menjadi sopir di Pemkab Rejang Lebong. Foto diabadikan Selasa (1/2).


Kajati Puluhan Tahun Tekuni Pekerjaan 

Dari sekian banyak sopir di Pemkab Rejang Lebong ada satu orang sudah mengabdi hingga 30 tahun lamanya.  Dia adalah Kajati. Berikut kisahnya. 

Syamsul Ma’arif, Curup

JIKA kita memasuki gedung Pemkab Rejang lebong, terlihat beberapa orang duduk santai juga ada  membersihkan kendaraan dinas. Mereka merupakan sopir  setia pejabat Pemkab Rejang lebong. Hampir setiap pagi, para sopir baik yang masih honor maupun sudah diangkat menjadi PNS duduk di ruang tunggu Pemkab Rejang Lebong. Mereka menunggu kapan dirinya mengantar tuannya ke tempat tujuan. Salah satu dari sekian banyak sopir Pemkab itu ada Kajati (56),  terbilang senior dan lama menekuni pekerjaanya.
Saat ini, Kajati menjadi sopir Plh Sekkab Kabupaten Rejang Lebong, Rusli Jamal. Saat dibincangi koran ini, Kajati mengaku sudah mengabdi selama 30 tahun menjadi sopir pejabat.
Ia bercerita awalnya menjadi sopir batu pasir di Kabupaten Rejang Lebong dengan mengantar batu pasir ke rumah-rumah yang memesan. Namun sejak dibukanya pendaftaran CPNS tahun 1980 dia berkesempatan ikut dalam penjaringan tes CPNS dengan bermodalkan ijazah SD serta Surat Izin Mengemudi (SIM).
“Alhamdulilah, saya lulus dan tahun 1981 saya diangkat menjadi PNS dengan gaji saat itu masih Rp 12.000 ditambah tunjangan. Kalau jumlahnya sekitar Rp 13.000,” jelas Kajati.
Sejak itu ia menjadi sopir kepala dinas Diknas kala itu masih berstatus Dinas Pendidikan dan Kebudayaan. “Jadi sopir di Dinas Pendidikan dan Kebudayaan hampir selama 26 tahun hingga kepala dinas ganti lima kali. Hingga sekarang pindah menjadi supir Sekkab,” ujarnya.
Dari gaji itu ia menafkahi isteri dan memenuhi  kebutuhan tiga anaknya saat ini sudah membina rumah tangga lantaran telah memiliki suami dan isteri masing-masing.
Banyak suka duka dijalani selama menjadi sopir pejabat Pemkab Rejang Lebong. “Kalau sukanya banyak wawasan saya peroleh. Kalau dulu kunjungan maupun studi banding masih jarang pesawat karena mesti naik mobil hingga kita bisa tahu daerah-daerah mana saja,” paparnya.
Ia mengaku perjalanan yang paling jauh yang pernah ditempuh hingga ke Aceh, Yokyakarta dan kota-kota besar lainnya. Namun ada juga duka yang dialami menjadi sopir saat jenuh menunggu . “Kalau kita jenuh menunggu kita cari kegiatan seperti bersih-bersih mobil dengan mengelap. Dukanya jika dalam perjalanan terjadi kerusakan kendaraan,” tambahnya. 
Ia mengaku pernah jalan jauh dan pecah ban saat itu  hujan deras. “Mau tidak mau kita harus mengganti ban meskipun diguyur hujan deras,” ungkapnya. Ia mengaku tetap senang dengan pekerjaan yang ditekuni dan menjadi mata pencariannya. (*)

0 komentar

Posting Komentar

Image and video hosting by TinyPic

    ARSIP BERITA