CURUP–Anggota DPRD Rejang Lebong tak puas dengan jawaban eksekutif tentang anggaran 1 Muharam. Pasalnya, eksekutif tak memberikan
keterangan yang jelas terkait anggaran yang telah digunakan untuk perayaan tahun baru Islam.
Dalam pembacaan jawaban eksekutif terhadap
pandangan fraksi beberapa waktu lalu, dibacakan Wakil Bupati Rejang Lebong, Iqbal Bastari, kemarin (25/1), diketahui kalau anggaran memang belum dicairkan. Namun, Pemkab tidak melakukan pinjaman/RAD ke pihak ketiga.
Anggota DPRD Rejang Lebong, Yurizal mengatakan, jawaban tersebut terkesan
klise atau tidak jelas. Sebab kegiatan itu sudah mendahului anggaran.
“Masalahnya eksekutif tidak menjelaskan darimana uang dalam melaksanakan kegiatan tersebut,” kata Yurizal.
Ia balik bertanya darimana datangnya dana tersebut sedangkan kegiatan sudah berjalan. Tidak mungkin ada kegiatan yang tidak
pakai dana. “Saya minta agar eksekutif melengkapi jawaban tersebut,” kata
Yurizal saat interupsi seusai
eksekutif membacakan jawaban di ruang rapat DPRD Rejang Lebong. Rapat itu dihadiri unsur Muspida dan pejabat Rejang Lebong.
Sementara itu, Darussamin selaku pimpinan rapat menjelaskan, jawaban itu akan dijawab dikemudian hari bukan pada kesempatan itu. Karena
masih dalam perayaan menyambut tahun baru
Islam, eksekutif menjawab kegiatan kembang api tidak dimaksudkan pemborosan anggaran, tetapi bagian dari memeriahkan menyambut tahun
baru Islam 1431 H.
Seperti diberitakan sebelumnya, Wahono, anggota DPRD Rejang Lebong menilai eksekutif sudah melakukan kegiatan diluar persetujuan
dewan. Pada salah satu yang baru dilakukan ialah kegiatan tabligh akbar dalam
rangka menyambut tahun baru Islam (12/1), dikediaman bupati.
Dalam ajuannya, eksekutif menyampaikan bahwa pendanaan kegiatan tersebut bernilai Rp 1,5 miliar. Karena banyak yang harus didanai, seperti mengundang ustadz dari Jakarta. Otomatis dana yang diperlukan adalah untuk membayar transport ustadz tersebut. Kemudian yang diundang adalah masyarakat banyak. “Pasti perlu dana konsumsi yang tidak kecil,” kata Wahono.
Menurutnya, kegiatan keagamaan sangat bagus untuk dilaksanakan, tetapi harus mengindahkan tata aturan yang berlaku.(01)
0 komentar