Image Hosting

Puluhan Mahasiswa STAIN Aksi Damai

Sabtu, 09 Oktober 2010

Ospek STAIN Diduga Bermasalah

CURUP-Puluhan Mahasiswa Sekolah Tinggi Agama Islam Negeri (STAIN) Curup, Jumat (8/10) melakukan aksi damai di depan kampus STAIN Curup sekitar pukul 09.00 WIB. Aksi damai itu diikuti puluhan mahasiswa dari berbagai jurusan tergabung dalam Gerakan Mahasiswa untuk Keadilan Kampus berlangsung tertib.

Dalam orasinya puluhan Mahasiswa menuntut ketua Badan Eksekutif Mahasiswa (BEM) STAIN Curup turun dari jabatannya karena diduga melakukan korupsi dana penyelenggaraan Opdik 2008.

Salah seorang orator Gerakan Mahasiswa untuk Keadilan Kampus, Doni menilai menilai telah terjadi penyelewan dana Opdik oleh penyelenggara Opdik serta BEM, yang mereka anggap telah merugikan mahasiswa yang dengan susah payah mengumpulkan dana tersebut untuk kegiatan Opdik.

“Salah satu indikasi itu diantaranya soal pembelian baju seragam peserta Opdik. Diduga salah seorang panitia Edo Kusnadi meminta kepada bendahara untuk menyerahkan uang Rp 37 juta. Tetapi nyatanya yang disetorkan untuk pengadaan baju seragam 1000 lembar hanya Rp 28.400.000 melalui Bank BRI ke salah satu usaha pembuat baju seragam,” paparnya. Hal serupa juga disampaikan Bendahara penyelenggara Opdik, Tika Feronika mengaku hanya dijadikan bendahara di atas kertas. Ia juga mempertanyakan sisa anggaran yang diminta tersebut. “Saya pertanyakan sisa dana dari penyelenggaraan Opdik tersebut karena yang ada hanya kwitansi kosong,” tuturnya.

Melihat hal itu akhirnya Gerakan Mahasiswa untuk Keadilan Kampus, BEM, Dewan Mahasiswa, Panitia Opdik difasilitasi pihak kampus STAIN Curup melakukan pertemuan di Aula STAIN Curup membahas dugaan penyelewengan dana Opdik yang dikumpulkan mahasiswa baru untuk kegiatan Opdik.

Adanya dugaan penyelewengan dana itu, pihak STAIN meminta pantia dan BEM membuat Laporan Pertanggung Jawaban (LPJ) tentang pengelolaan anggaran Opdik yang ada.

“Mengenai pembuatan LPJ, Doni memberikan waktu hingga Senin (11/10) mendatang. Kami minta sampai Senin (11/10) mendatang harus selesai dan dilaporkan,” pintanya. Ia mengungkapkan hingga batas waktu yang telah ditentukan pihak terkait belum membuat laporan LPJ, pihaknya akan kembali melakukan aksi yang sama.

Disisi lain, Presiden BEM STAIN Anita ketika dikonfirmasi menegaskan tuduhan penyelewengan dana Opdik dinilai hanya upaya lawan politiknya pada kegiatan Pemilihan Presiden BEM yang menjatuhkan kepemimpinan yang baru dijalani selama dua bulan.

Ia menegaskan jika uang sisa pembelian baju Opdik senilai Rp 8.600.000 dipergunakan untuk mengembalian uang pinjaman dari pihak STAIN sebesar Rp 6 juta lebih. Lantaran pada awal kepanitiaan Opdik mereka tidak memiliki dana untuk melakukan kegiatan awal serta Rp 2 juta sisanya dipakai untuk pembelian nasi bagi mahasiswa baru yang saat kegiatan kelaparan.

Ketua STAIN Curup, Budi Kisworo menegaskan dirinya hanya sebagai undangan pada kegiatan mahasiswa tersebut yang menuntut transparansi pengelolaan dana Opdik.

Mengenai dugaan penyelewengan dana, Budi mengatakan dugaan penyelewengan dana Opdik, pihaknya tidak bisa menyatakan ada penyelewengan dana Opdik alias korupsi lantaran hingga kini belum ada LPJ atau dasar hasil auditor yang menyatakan ada kesalahan penggunaan dana Opdik hingga mengindikasikan ada korupsi.

“Saya tidak bisa ngomong ada penyelewengan dana Opdik apa tidak. Sementara LPJ belum dibuat kalau LJP dibuat nanti bisa diketahui ada penyelewengan apa tidak,” paparnya. (09)

0 komentar

Posting Komentar

Image and video hosting by TinyPic

    ARSIP BERITA